Sudah lima tahun Jembatan Suramadu di Pulau Madura diresmikan oleh Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden yang menjabat pada saat itu. Diresmikan pada tanggal 10 Juni 2009. Saya masih ingat di awal bulan Agustus, pertama kali saya melintasi Jembatan Suramadu, dari arah Surabaya menuju ke Madura. Waktu itu saya baru saja pindah setelah sebelumnya merantau di Pulau Jawa, tepatnya Jember untuk Kuliah. Sebelumnya untuk bisa pulang ke Madura, saya harus naik kapal Feri di Pelabuhan Perak Surabaya menuju Pelabuhan Kamal, Bangkalan-Madura. Saat itu sangat excited sekali melewati Jembatan Suramadu, berasa lewat Jembatan di luar negeri, Jembatan kebanggaan Rakyat Madura, bahkan di masa itu termasuk dalam prestasi yang membanggakan bagi Bangsa Indonesia, membangun Jembatan yang melintasi Selat Madura, menyatukan Pulau Jawa (Surabaya) ke Pulau Madura (Bangkalan).
Lima tahun lalu, perkembangan di wilayah sekitar Suramadu, tak seramai saat ini di tahun 2014, walaupun saya lihat tidak banyak perubahan yang signifikan dengan keberadaan Jembatan Suramadu khususnya di sisi Madura. Sering saya dengar, akan dibangun ini itu, atau akan dikembangkan ini itu di pulau Madura, tapi sampai sekarang belum saya temukan penampakan atau wujudnya. Banyak hal yang jadi alasan "Terhambatnya" pembangunan di Pulau Madura. Padahal harapan Mohammad Noer (Gubernur Jatim tahun 1967, ia juga pernah menjabat sebagai Patih (Wakil Bupati) Kabupaten Bangkalan di tahun 1950). Idenya membangun Jembatan Suramadu salah satunya adalah meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Pulau Madura yang sangat kental dengan nilai-nilai Spiritualnya. Tanah Madura yang Gersang diharapkan bisa dimanfaatkan maksimal dengan dibangunnnya Jembatan Suramadu, meningkatkan nilai dan produktivitas SDM dan SDA.
Mengapa perkembangan Pulau Madura sejak dibangunnya Jembatan Suramadu ini tidak seperti harapan Mohammad Noer ? Pertanyaan yang jawabannya menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi kita semua, khususnya yang memiliki keterikatan dengan Madura untuk segera menemukan jawaban dan merealisasikannya.
Pembentukan BPWS (Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura) salah satu harapannya, keberadaan BPWS sebagai wadah yang membantu pengembangan Wilayah Suramadu diharapkan adanya pembangunan yang nyata khususnya Pulau Madura semakin lebih baik lagi cepat atau lambat segera terwujud.
Bolehlah adanya BPWS kita menaruh harapan pada mereka, tapi sebagai masyarakat Madura yang paham akan kultur dari masyarakat Madura sendiri juga tidak ada salahnya memberikan kontribusi positif untuk kemajuan Suramadu khususnya Pulau Madura. Saya sebagai putra putri Daerah juga punya PR besar untuk bisa menyumbangkan sesuatu untuk kemajuan tanah kelahiran saya ini minimal Ide, bukan hanya memberikan kritikan, berikanlah solusi, sebagai pencerahan jalan keluar untuk Madura lebih baik.
Jembatan Suramadu adalah modal awal kita untuk mengembangkan Pulau Madura, mengenalkan pada Dunia, Madura adalah pulau dengan kulturnya mampu bersaing dan bertahan dengan zaman yang sedang menuju MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Keunikan, keberagaman, dan kearifan budaya lokal bisa kita angkat. Indonesia terkenal dengan Pariwisatanya yang beragam, dengan itulah kita bisa mengangkat nama Madura, terutama mengubah imej tentang Madura yang terkenal Kasar dan Kaku. Saya coba merangkum Ide-ide yang bisa kita coba untuk pengembangan Wilayah Madura dengan Jembatan Suramadu sebagai tonggak awal berkembangnya pulau Madura.
WILAYAH SURABAYA DAN MADURA.
Jembatan Suramadu di Malam Hari (Photo : Hadnys Photograph - http://riacestalily.wordpress.com/) |
WILAYAH SURABAYA DAN MADURA.
Keberadaan Jembatan Suramadu, sempat menimbulkan masalah untuk pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya karena banyaknya masyarakat menggunakan Jembatan Suramadu daripada menyeberang dengan kapal Feri. Hal ini bisa dicarikan solusinya, Agar roda perekonomian di daerah Tanjung Perak teralihkan salah satunya dengan membangun sebuah tempat wisata bahari, misal dengan mendirikan rumah makan terapung. Kita bisa mencontoh negara-negara yang sudah menerapkannya. Berbudget besar? memang benar, suatu hal yang bagus memang memerlukan Budget besar, walaupun tidak semua hal yang bagus harus dengan biaya besar.
Bagaimana solusinya? saya menyarankan, segmen awalnya adalah kalangan Menengah dan Menengah Atas. Banyaknya Perusahaan, perkantoran di Surabaya memungkinkan adanya Pertemuan-pertemuan dengan Rekanan atau Klien Bisnis mereka, bisa kita manfaatkan dengan menggandeng mereka untuk bisa melakukan kegiatan Bisnis mereka di atas Kapal, atau tempat pertemuan terapung. Mengadakan rapat di Restauran di atas Kapal. trayeknya bisa dari Surabaya dan Madura. Tarif tergantung orderan dan banyaknya orang. Tidak harus pertemuan, bisa saja diperuntukkan untuk keluarga yang hendak rehat dari rutinitas dengan berwisata di rumah makan terapung.
Madura yang terkenal dengan Kulinernya bisa juga kita angkat, mengenalkan berbagai jenis makanan asli dari keempat Kabupaten di Madura Selanjutnya bisa juga kita bangun Tempat pertemuan di tepi Laut. Coba kita tiru Bali, banyaknya orang yang melangsungkan pernikahan di tepi-tepi pantai atau sekedar merayakan pesta di tepi pantai. Kenapa tidak kita buat seperti itu? tidak perlu jauh harus ke Bali, Di Suramadu bisa kita lakukan, apalagi pemandangan diMalam hari sangat bagus. Pertanyaan bagaimana dengan kalangan Menengah Bawah? tidak perlu khawatir, jika ini bisa berjalan bisa kita berdayakan SDM (Sumber daya Manusia) dari masyarakat sekitar. bisa juga nantinya kita buat wisata bahari untuk yang berbudget kecil. Memanfaatkan SDA, SDM dan sarana prasarana yang ada.
saya juga memimpikan suatu saat wilayah Surabaya - Madura bisa seperti Marina Bay Singapore, Pemandangan Jembatan Suramadu dimalam hari bisa jadi nilai jual tersendiri. Rencana 10-20 tahun kedepan, bisa juga kita mendirikan Kereta Gantung, seperti di Taman Mini Indonesia Indah. Bisa naik dari Madura atau Surabaya. Melihat pemandangan Madura dan Surabaya dari atas laut.
Adanya pedagang-pedagang di kaki Suramadu, bisa kita manfaatkan. dengan membuat suatu tempat khusus, semacam rest area yang dilengkapi Mall Ala pulau Madura. Mall ini tidak sama persis seperti Mall - Mall yang ada, Isinya adalah Jualan dari Pedagang-pedagang Lokal. Harga terjangkau dan para pengunjung juga disuguhi kemasan yang apik. bisa berbelanja sekaligus kuliner. Pusat Perbelanjaan ini bisa kita bangun di tepi laut, sekaligus bisa sebagai wadah liburan.
Bagaimana dengan Empat Kabupaten di Pulau Madura ?
KABUPATEN BANGKALAN
Jembatan Suramadu sisi Bangkalan masih banyak lahan kosong yang bisa di produktifkan, misal dengan membangun Fabric Area. Dengan memperhatikan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dan tidak merusak alam Madura, tidak ada salahnya dicoba, cara ini juga bisa membantu mengatasi pengangguran dan memanfaatkan SDM Potensial di Madura. Fakta masih banyak putra putri daerah tidak mau balik ke daerah asalnya karena kurang gerak mereka untuk berkembang. Lahan-lahan kosong juga bisa dimanfaatkan untuk perumahan-perumahan. Kota Surabaya yang dikenal terpadat kedua setelah Ibu kota Jakarta, sangat padat dengan penduduk dan segala aktivitasnya. Padatnya Surabaya bisa kita jadikan ladang untuk bisa mendirikan perumahan-perumahan yang aksesnya dekat dengan Suramadu. Dengan harapan, banyak pekerja dari Surabaya tidak kesulitan lagi mencari tempat tinggal.
Jembatan Suramadu sisi Bangkalan masih banyak lahan kosong yang bisa di produktifkan, misal dengan membangun Fabric Area. Dengan memperhatikan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dan tidak merusak alam Madura, tidak ada salahnya dicoba, cara ini juga bisa membantu mengatasi pengangguran dan memanfaatkan SDM Potensial di Madura. Fakta masih banyak putra putri daerah tidak mau balik ke daerah asalnya karena kurang gerak mereka untuk berkembang. Lahan-lahan kosong juga bisa dimanfaatkan untuk perumahan-perumahan. Kota Surabaya yang dikenal terpadat kedua setelah Ibu kota Jakarta, sangat padat dengan penduduk dan segala aktivitasnya. Padatnya Surabaya bisa kita jadikan ladang untuk bisa mendirikan perumahan-perumahan yang aksesnya dekat dengan Suramadu. Dengan harapan, banyak pekerja dari Surabaya tidak kesulitan lagi mencari tempat tinggal.
Dilihat dari segi lokasi dekat dengan Jembatan Suramadu yang paling banyak diuntungkan dari keempat Kabupaten ini adalah Kabupaten Bangkalan. Letak Kabupaten Bangkalan yang dekat dengan akses Suramadu memungkinkan para pengunjung untuk mampir ke Bangkalan. Apa yang bisa diangkat dari Bangkalan ?
Bangkalan terkenal dengan Kuliner Bebeknya yang beragam, dari Bebek Sinjay, Bebek Peterongan, dan Jenis-jenis Bebek lainnya. Saya rasa untuk poin yang ini tidak dikhawatirkan lagi, karena saat ini sudah cukup berjalan baik. Pariwisata di Bangkalan juga tidak kalah serunya. Pariwisata Religi, tour Pasareyan-pasareyan, masjid-masjid di Bangkalan. Keberadaan Mercusuar Sembilangan yang berada di Desa Tanjung Piring , Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan - Madura. Pihak terkait bisa mengelolanya lebih baik lagi, Pemandangan di dekat Mercusuar juga tidak kalah bagusnya, jika bisa dibangun homestay disana.
Bangkalan juga dikenal dengan batik Tanjung Bumi, memberikan kesempatan pada pengrajin batik Tanjung Bumi untuk menunjukkan karyanya kepada para pengunjung. Membangun pusat batik, yang bisa dijadikan jujukan wisata untuk pengunjung yang sedang mencari oleh-oleh batik.
Mercusuar Sembilangan- Bangkalan (Photo : MomTraveler - http://www.momtraveler.com/) |
Bangkalan juga dikenal dengan batik Tanjung Bumi, memberikan kesempatan pada pengrajin batik Tanjung Bumi untuk menunjukkan karyanya kepada para pengunjung. Membangun pusat batik, yang bisa dijadikan jujukan wisata untuk pengunjung yang sedang mencari oleh-oleh batik.
KABUPATEN SAMPANG
Kabupaten Sampang juga tidak kalah akan kuliner bebeknya, salah satunya adalah Bebek Songkem, bebek dengan cara memasak yang unik, diungkep (Dikukus) utuh dengan racikan bumbu pedas. Karena dikukus, dapat mengurangi kadar koresterol pada daging bebek. Banyak pengunjung yang melewati Kabupaten Sampang ini mencoba, rasanya juga tidak kalah dengan olahan Bebek yang ada di Bangkalan.
Bagaimana dengan Pariwisatanya? Kabupaten Sampang, juga banyak memiliki tempat wisata, salah satunya Pariwisata Gua Lebar, Dalpenang-Sampang, Gua Macan, Pantai Camplong, malah di Sampang juga punya Objek Wisata Kera seperti di Sangeh Bali, namanya Wisata Kera Nipah (Nepa), ada juga wisata air Terjun Toroan, air terjun yang langsung bermuara di lautan pemandangannya indah. Pemerintah setempat harus bisa mengangkat objek-objek ini sebagai Magnet Pariwisata dari Kabupaten Sampang. Pengelolaan tempat wisata yang baik, dan promosi yang gencar bisa menarik datangnya Wisatawan. Perbanyak kegiatan yang melibatkan tempat-tempat wisata. Dikemas dengan Kebudayaan Setempat, saya yakin wisatawan akan tertarik.
Adanya Dermaga-dermaga kecil disepanjang pantai di Sampang, berpotensi dijadikan tempat wisata dan usaha kuliner dengan panorama pantai. Pemkab juga bisa membuka trayek penyeberangan kapal dari Sampang ke pulau seberang yang terdekat. Menghemat waktu bagi mobilitas masyarakat madura dalam perdagangan dan lain-lain.
Kabupaten Sampang juga tidak kalah akan kuliner bebeknya, salah satunya adalah Bebek Songkem, bebek dengan cara memasak yang unik, diungkep (Dikukus) utuh dengan racikan bumbu pedas. Karena dikukus, dapat mengurangi kadar koresterol pada daging bebek. Banyak pengunjung yang melewati Kabupaten Sampang ini mencoba, rasanya juga tidak kalah dengan olahan Bebek yang ada di Bangkalan.
Bebek Songkem khas Sampang (Photo : http://jelajahjajan.blogspot.com/) |
Bagaimana dengan Pariwisatanya? Kabupaten Sampang, juga banyak memiliki tempat wisata, salah satunya Pariwisata Gua Lebar, Dalpenang-Sampang, Gua Macan, Pantai Camplong, malah di Sampang juga punya Objek Wisata Kera seperti di Sangeh Bali, namanya Wisata Kera Nipah (Nepa), ada juga wisata air Terjun Toroan, air terjun yang langsung bermuara di lautan pemandangannya indah. Pemerintah setempat harus bisa mengangkat objek-objek ini sebagai Magnet Pariwisata dari Kabupaten Sampang. Pengelolaan tempat wisata yang baik, dan promosi yang gencar bisa menarik datangnya Wisatawan. Perbanyak kegiatan yang melibatkan tempat-tempat wisata. Dikemas dengan Kebudayaan Setempat, saya yakin wisatawan akan tertarik.
Kera Nipah (Photo : Kabupaten Sampang - http://www.sampangkab.go.id/) |
Air Terjun Toroan, air terjun yang langsung menuju Pantai (Photo : Henry Tanojo - http://www.wego.co.id/) |
Adanya Dermaga-dermaga kecil disepanjang pantai di Sampang, berpotensi dijadikan tempat wisata dan usaha kuliner dengan panorama pantai. Pemkab juga bisa membuka trayek penyeberangan kapal dari Sampang ke pulau seberang yang terdekat. Menghemat waktu bagi mobilitas masyarakat madura dalam perdagangan dan lain-lain.
KABUPATEN PAMEKASAN
Kabupaten Pamekasan juga tidak kalah memiliki pesona yang bisa digali dengan kabupaten-kabupaten lainnya di Madura. Memang tidak banyak pariwisata yang bisa diangkat dari Pamekasan. Pamekasan lebih dikenal sebagai kota Administratif dan Pendidikan daripada Pariwisatanya. Tapi tidak perlu khawatir, Pamekasan juga bisa mengangkat Batiknya sebagai nilai jual jujukan pariwisata. Mengembangkan Pasar Batik, mempromosikannya di event-event Nasional dan mendukung para pengrajin batik untuk terus berkarya dan berinovasi tanpa harus meninggalkan pakem yang sudah ada. Mendirikan Kampung Batik, kampung batik nantinya diperuntukkan untuk para pengrajin bisa berinteraksi langsung dengan Wisatawan / Pengunjung. Para wisatawan nantinya bisa belajar langsung mengenai batik Madura dari Pengrajin. Kampung batik diharapkan sebagai wadah edukasi dan pengenalan batik bagi putra putri daerah sendiri dan Wisatawan yang berkunjung. Mengelola pasar batik lebih baik lagi.
Tempat wisata lain di Pamekasan yang bisa kita angkat adalah Wisata Api Tak Kunjung Padam, Api alam yang berlokasi di Larangan Tokol, Tlanakan Pamekasan. Pihak Pemkab belum mengelolanya dengan baik. akses menuju tempat wisata tampak banyak tanah-tanah kosong. Bagaimana kalau dimanfaatkan sebagai kawasan Perkemahan. Pamekasan yang terkenal dengan Kota Pendidikannya pastilah aktivitas ekstra kurikuler anak didiknya juga banyak, salah satunya Pramuka dan Pecinta Alam. Area Api Tak Kunjung Padam berpotensi untuk kawasan Perkemahan, yang nantinya bisa dilengkapi dengan arena-arena untuk Pecinta Alam, Walk Climbing, Cycling, Penjelajahan dan banyak aktivitas alam lainnya.
Pulau Madura banyak spot pantai, di Pamekasan juga memiliki spot pantai yang juga tidak kalah menarik untuk digali, antara lain Pantai Jumiang dan Pantai Talang Siring ada Vihara juga dekat dengan Pantai Talang Siring. Tinggal penglolaannya lebih diperhatikan lagi. Bagaimana dengan kulinernya ? Pamekasan juga banyak memiliki keragamana Kuliner, antara lain Campur Lorjuk, Sate Lalat, Soto Madura ini dibuktikan dengan adanya kawasan yang memang dikhususkan untuk Kuliner Madura, Sae Salera di Jalan Niaga dan Jalan Dirgahayu Pamekasan.
Kabupaten Pamekasan juga tidak kalah memiliki pesona yang bisa digali dengan kabupaten-kabupaten lainnya di Madura. Memang tidak banyak pariwisata yang bisa diangkat dari Pamekasan. Pamekasan lebih dikenal sebagai kota Administratif dan Pendidikan daripada Pariwisatanya. Tapi tidak perlu khawatir, Pamekasan juga bisa mengangkat Batiknya sebagai nilai jual jujukan pariwisata. Mengembangkan Pasar Batik, mempromosikannya di event-event Nasional dan mendukung para pengrajin batik untuk terus berkarya dan berinovasi tanpa harus meninggalkan pakem yang sudah ada. Mendirikan Kampung Batik, kampung batik nantinya diperuntukkan untuk para pengrajin bisa berinteraksi langsung dengan Wisatawan / Pengunjung. Para wisatawan nantinya bisa belajar langsung mengenai batik Madura dari Pengrajin. Kampung batik diharapkan sebagai wadah edukasi dan pengenalan batik bagi putra putri daerah sendiri dan Wisatawan yang berkunjung. Mengelola pasar batik lebih baik lagi.
Pasar Batik 17 Agustus Pamekasan (Photo : http://www.gapaitinggi.com/) |
Tempat wisata lain di Pamekasan yang bisa kita angkat adalah Wisata Api Tak Kunjung Padam, Api alam yang berlokasi di Larangan Tokol, Tlanakan Pamekasan. Pihak Pemkab belum mengelolanya dengan baik. akses menuju tempat wisata tampak banyak tanah-tanah kosong. Bagaimana kalau dimanfaatkan sebagai kawasan Perkemahan. Pamekasan yang terkenal dengan Kota Pendidikannya pastilah aktivitas ekstra kurikuler anak didiknya juga banyak, salah satunya Pramuka dan Pecinta Alam. Area Api Tak Kunjung Padam berpotensi untuk kawasan Perkemahan, yang nantinya bisa dilengkapi dengan arena-arena untuk Pecinta Alam, Walk Climbing, Cycling, Penjelajahan dan banyak aktivitas alam lainnya.
Api Tak Kunjung Padam, Pamekasan (Photo : http://missellieneous.com/) |
Vihara Avalokitesvara dekat pantai Talang Siring (Photo : http://www.panoramio.com/) |
Pulau Madura banyak spot pantai, di Pamekasan juga memiliki spot pantai yang juga tidak kalah menarik untuk digali, antara lain Pantai Jumiang dan Pantai Talang Siring ada Vihara juga dekat dengan Pantai Talang Siring. Tinggal penglolaannya lebih diperhatikan lagi. Bagaimana dengan kulinernya ? Pamekasan juga banyak memiliki keragamana Kuliner, antara lain Campur Lorjuk, Sate Lalat, Soto Madura ini dibuktikan dengan adanya kawasan yang memang dikhususkan untuk Kuliner Madura, Sae Salera di Jalan Niaga dan Jalan Dirgahayu Pamekasan.
KABUPATEN SUMENEP
Kabupaten Sumenep yang banyak memiliki tempat-tempat wisata, tidaklah salah jika Kabupaten di ujung Timur pulau Madura ini disebut sebagai Kota Pariwisata. Dari suguhan Pantai, Keindahan Masjid, dan Keraton lengkap ada disini. Pantai-pantainya yang Indah dari yang berpasir putih semua ada di Sumenep. Bekas Wilayah Keraton ini juga banyak mewarisi budaya peninggalan - peninggalan jaman dulu, tinggal dikelola lebih baik lagi sudah cukup banyak mengundang para Wisatawan. Salah satunya adalah Pesona Gili Iyang yang sekarang gencar di promosikan Pemkab setempat juga memiliki Magnet pariwisata yang mumpuni. Tak salah jika Sumenep disebut kota Pariwisata, keindahan pantai-pantainya sudah banyak yang tahu salah satunya keberadaan Pantai Lombang dan Pantai Slopeng.
Mempromosikan lebih baik lagi kampung Pasir, kampung unik dari Sumenep, dimana masyarakatnya sangat dekat dengan pasir, hampir semua aktivitas mereka dilakukan di Pasir. Ini juga bisa kita angkat menjadi daya tarik wisata, dengan membuat homestay-homestay dengan nuansa pasir. Mengajak pengunjung untuk bisa berintraksi dengan masyarakat kampung pasir yang lokasinya berada di Batang-batang, Sumenep. Panorama pantai di wilayah tersebut juga tidak kalah indahnya. Sekaligus mengenalkan keramahan masyarakat pantai di Madura.
Saya melihat kabupaten Sumenep sudah mulai berbenah untuk memajukan sektor Pariwisatanya, dengan beberapa event pariwisata dan Pengakuan Sumenep sebagai kota Keris, bahkan saya pernah membaca telah diakui Unesco. Salah satu faktor lagi yang bisa kita angkat untuk pariwisata.
Masjid Agungnya juga unik, Bangunan lama, dan arsitekturnya yang indah mampu menarik wisatawan. Masjid Agung juga berdekatan dengan museum benda-benda peninggalan keraton di Sumenep. Semua sudah cukup baik hanya tinggal dipoles dan dipromosikan lebih baik lagi. Dan untuk masalah kuliner, Sumenep juga tidak kalah dengan Kabupaten lainnya. Aneka olahan sate dan sotonya wajib dicoba.
Tradisi Kerapan Sapi dan Sapi Sono' juga merupakan daya tarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Kerapan Sapi adalah Perlombaan pacuan Sapi yang berasal dari Madura biasanya yang dipakai sapi Jantan, sedangkan Sapi Sono' adalah Perlombaan Sapi menari dan berlenggak lenggok bak peragawati, biasanya sapi yang dipakai sapi Betina. Beberapa event Kerapan Sapi dan Sapi Sono' banyak dikunjungi wisatawan. Dengan kemasan yang lebih baik lagi, mampu meningkatkan pariwisata Madura.
Kabupaten Sumenep yang banyak memiliki tempat-tempat wisata, tidaklah salah jika Kabupaten di ujung Timur pulau Madura ini disebut sebagai Kota Pariwisata. Dari suguhan Pantai, Keindahan Masjid, dan Keraton lengkap ada disini. Pantai-pantainya yang Indah dari yang berpasir putih semua ada di Sumenep. Bekas Wilayah Keraton ini juga banyak mewarisi budaya peninggalan - peninggalan jaman dulu, tinggal dikelola lebih baik lagi sudah cukup banyak mengundang para Wisatawan. Salah satunya adalah Pesona Gili Iyang yang sekarang gencar di promosikan Pemkab setempat juga memiliki Magnet pariwisata yang mumpuni. Tak salah jika Sumenep disebut kota Pariwisata, keindahan pantai-pantainya sudah banyak yang tahu salah satunya keberadaan Pantai Lombang dan Pantai Slopeng.
Pantai Lombang (Photo : http://www.jawaindah.com/) |
Pantai Slopeng (Photo : Luki Hermanto - http://koran-madura.blogspot.com/) |
Mempromosikan lebih baik lagi kampung Pasir, kampung unik dari Sumenep, dimana masyarakatnya sangat dekat dengan pasir, hampir semua aktivitas mereka dilakukan di Pasir. Ini juga bisa kita angkat menjadi daya tarik wisata, dengan membuat homestay-homestay dengan nuansa pasir. Mengajak pengunjung untuk bisa berintraksi dengan masyarakat kampung pasir yang lokasinya berada di Batang-batang, Sumenep. Panorama pantai di wilayah tersebut juga tidak kalah indahnya. Sekaligus mengenalkan keramahan masyarakat pantai di Madura.
Saya melihat kabupaten Sumenep sudah mulai berbenah untuk memajukan sektor Pariwisatanya, dengan beberapa event pariwisata dan Pengakuan Sumenep sebagai kota Keris, bahkan saya pernah membaca telah diakui Unesco. Salah satu faktor lagi yang bisa kita angkat untuk pariwisata.
Masjid Agungnya juga unik, Bangunan lama, dan arsitekturnya yang indah mampu menarik wisatawan. Masjid Agung juga berdekatan dengan museum benda-benda peninggalan keraton di Sumenep. Semua sudah cukup baik hanya tinggal dipoles dan dipromosikan lebih baik lagi. Dan untuk masalah kuliner, Sumenep juga tidak kalah dengan Kabupaten lainnya. Aneka olahan sate dan sotonya wajib dicoba.
Pintu Gerbang Masjid Agung Sumenep (Photo : http://id.wikipedia.org/) |
Tradisi Kerapan Sapi dan Sapi Sono' juga merupakan daya tarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Kerapan Sapi adalah Perlombaan pacuan Sapi yang berasal dari Madura biasanya yang dipakai sapi Jantan, sedangkan Sapi Sono' adalah Perlombaan Sapi menari dan berlenggak lenggok bak peragawati, biasanya sapi yang dipakai sapi Betina. Beberapa event Kerapan Sapi dan Sapi Sono' banyak dikunjungi wisatawan. Dengan kemasan yang lebih baik lagi, mampu meningkatkan pariwisata Madura.
Kerapan Sapi (Photo : http://modernfarmer.com/) |
Sapi Sonok (Photo : https://ayuavenue.wordpress.com/) |
Banyaknya kekayaan Alam dan Potensi-potensi disetiap kabupaten di Madura, saya berharap bisa mengangkat dan mengenalkan Madura ke Kancah Nasional bahkan Internasional. Potensi lautnya yang besar juga bisa kita manfaatkan dengan maksimal, bisa saja kita membangun pabrik Sarden atau olahan makanan hasil Laut dari Madura. Selain meningkatkan mutu dan nilai jual hasil alam Madura, juga bisa mengurangi pengangguran di Madura. Kuliner Madura yang beragam, juga modal utama memajukan perekonomian masyarakatnya, dengan cara yang tepat pasti bisa terexpose dengan baik. Memberdayakan petani-petani garam, Sesuai julukannya sebagai Pulau Garam, Madura memiliki kekayaan untuk memproduksi Garam. Dengan memberi pendampingan dan pelatihan terhadap petani garam, agar mampu menghasilkan Garam bermutu tinggi.
Hal-hal yang juga penting untuk diperhatikan perbaikan infrastruktur misalnya memperbaiki jalan tol di sisi Surabaya dan Madura, jalan protokol, jalan akses menuju satu tempat ke tempat lainnya masih banyak yang perlu diperbaiki, perbaikan dan menambah lampu-lampu jalan di Tol Suramadu sisi Bangkalan - Madura, jalan protokol, jalanan yang gelap cenderung menimbulkan dampak negatif misal kecelakaan dan kriminalitas.
Air adalah alat vital bagi kehidupan manusia hampir semua aktivitas manusia memerlukan air, sulitnya masyarakat Madura mendapatkan air bersih dan kekeringan dimusim Kemarau bisa kita cari solusinya, dengan banyak membangun waduk dan memanfaatkan waduk yang sudah ada seefisien mungkin, bahkan kita bisa meniru beberapa negara yang menyuling air lautnya menjadi air tawar layak pakai. Nantinya bisa kita pergunakan untuk pertanian, dan tidak ada lagi masalah kekeringan atau susahnya para petani untuk bercocok tanam.
Hal ini bukan Pekerjaan Rumah BPWS saja, tapi semua lapisan masyarakatnya. Mengubah mindset masyarakat Madura untuk mau maju tanpa harus meninggalkan sisi Religius dan pakem-pakem yang ada, dengan modal Keunikan dan Kebudayaan Madura. BPWS selaku lembaga yang merealisasikan pengembangan Madura harus sering berkoordinasi dan berinteraksi dengan Tokoh-tokoh Agama setempat, kultur masyarakat Madura yang masih mempercayai "Keputusan" yang dibuat Tokoh Agama adalah sesuatu yang harus diikuti mengharuskan BPWS lebih Proaktif "Mendekati" tokoh Agama setempat. Gencar Mensosialisasi program-program yang direncanakan kepada Pemerintah Daerah, Tokoh Agama dan LSM. Birokrasi juga tidak dipersulit, banyak putra putri Madura yang mundur teratur menuangkan idenya karena sulitnya birokrasi. Salah satunya yang terpenting dukungan masyarakat, menaruh ego jauh-jauh dalam menyikapi suatu permasalah untuk mengembangkan Madura. Bagaimana bisa maju jika Masyarakatnya tidak ada kesadaran untuk maju. Sosialisasi dengan masyarakat juga diperlukan. Saya rasa jika semua bisa sejalan, Madura bisa berkembang dengan baik. Apalagi kita sudah difasilitasi dengan adanya Jembatan Suramadu, mari bermimpi seperti Mohammad Noer, berpikir seperti beliau, menginginkan Madura maju dengan segala Kultur dan Budayanya. Jembatan Suramadu bukan hanya jembatan biasa, tapi merupakan Jembatan yang menghubungkan dengan Dunia luar untuk mengenal Madura lebih baik.
Sumber Foto : https://www.google.com/
Dari Putra putri Madura yang ingin melihat Madura Besar.
- Pamekasan, 20 November 2014
Wah, keren idenya dan komplit penjelasannya mbak. Semoga saja wilayah Surabaya - Madura bisa seperti Marina Bay Singapore ya, wew...bisa sering deh dtg kesana, mbak Arien, ehhehe
BalasHapusTerima kasih mbk Eka Fikriyah, sudah berkunjung di blog saya. semoga bisa terwujud ya, bisa sering2 ke Madura.. :D
BalasHapus