Punya teman yang sedang melakukan perjalanan ke tempat yang berbeda dari biasanya memang bisa dapat memberikan "Keuntungan" buat kita. Kadang kita kecipratan oleh-oleh (Usahakan sebelumnya kita jangan memaksa teman kita untuk Wajib membawakan kita oleh-oleh). Saya setuju dengan salah satu artikel yang pernah saya baca tentang sikap yang buruk apabila kita suka menitip atau minta dibelikan oleh-oleh pada Kerabat atau teman kita saat mereka bepergian, karena saya pribadi agak sedikit terganggu apabila kita diminta oleh-oleh. Namanya oleh-oleh itu kan suka-suka yang ngasih, jangan dipaksa, biarkan kerabat atau teman kita yang bepergian memilih apa yang ingin mereka beli untuk kita tanpa harus mengganggu perjalanan mereka disana. Kerena mencari oleh-oleh yang sesuai request itu cukup menghabiskan waktu yang tidak sedikit. Dan saya yakin kerabat atau teman yang berniat mau memberikan kita oleh-oleh tahu apa yang menjadi kesukaan orang yang akan mereka beri oleh-oleh, tidak enak juga sudah dibawakan oleh-oleh tapi bukan barang yang disukai si penerima.
Saya pun mencoba untuk menjadi penerima oleh-oleh yang sabar dan ikhlas dalam menerima pemberian kerabat dan teman yang kebetulan sedang bepergian. Dan diluar ekspetasi, oleh-oleh yang saya terima selalu diluar dugaan, dan selalu membuat kegirangan. Sebulan yang lalu kawan saya baru pulang dari kursus pendek yang dia jalani di Negeri Sakura, Jepang. Namanya Nurul Laili panggil saja Nurl, teman saya SMA yang sekarang menjadi Dosen di salah satu PTS di Kota Jombang. Sebenarnya saya sudah tahu akan kepergiannya ke Jepang kurang lebih setahun sebelumnya dan saya belum ada tanda-tanda akan pindah ke Jombang. Sudah rejeki saya mungkin ya, saat dia mau berangkat ke Jepang, saya pindah ke Jombang, sekota dengannya. Alhamdulillah, saya dapat banyak oleh-oleh yang sampai saat ini selalu membuat sumringah.
Nurul tahu kalau saya sangat suka dengan benda pos, dan dia pun dengan ikhas memberikan saya banyak hadiah postcard yang bagus-bagus. Sebelum dia berangkat dia sempat menanyakan, saya mau "titip" apa? jawaban saya saat itu, "kalau ada postcard gratisan, kamu ambil yang banyak" haha, hampir semua orang suka gratisan kan, dan saya tahu negara Jepang walaupun sudah serba canggih dengan teknologi masih sangat menghargai tradisi berkirim kartu pos, dibuktikan dengan jumlah member postcrossing dari Jepang termasuk yang terbesar, masih banyak dijumpai Kotak Pos dan Kantor Pos dan banyak tempat-tempat di Jepang yang memberikan gratisan Postcard. Dan saya pikir saat itu, membawa postcard tidak akan memberatkan koper teman saya. karena bentuknya yang tipis dan tidak membutuhkan tempat yang banyak. Oia saya juga "menitip" barang untuk nantinya diberikan ke kawan korespondesi saya di Jepang, namanya Taeko Nojima. Kami berteman karena dikenalkan oleh Nurul, Nojima Sensei ini teman Nurul, karena mereka sama-sama pengajar. Nojima pernah ke Indonesia dan Persahabatan antar Nurul dan Nojima Sensei terjalin. Nurul tahu saya suka korespondensi, maka disitulah saya dikenalkan pada Nojima Sensei.
Nurul tahu kalau saya sangat suka dengan benda pos, dan dia pun dengan ikhas memberikan saya banyak hadiah postcard yang bagus-bagus. Sebelum dia berangkat dia sempat menanyakan, saya mau "titip" apa? jawaban saya saat itu, "kalau ada postcard gratisan, kamu ambil yang banyak" haha, hampir semua orang suka gratisan kan, dan saya tahu negara Jepang walaupun sudah serba canggih dengan teknologi masih sangat menghargai tradisi berkirim kartu pos, dibuktikan dengan jumlah member postcrossing dari Jepang termasuk yang terbesar, masih banyak dijumpai Kotak Pos dan Kantor Pos dan banyak tempat-tempat di Jepang yang memberikan gratisan Postcard. Dan saya pikir saat itu, membawa postcard tidak akan memberatkan koper teman saya. karena bentuknya yang tipis dan tidak membutuhkan tempat yang banyak. Oia saya juga "menitip" barang untuk nantinya diberikan ke kawan korespondesi saya di Jepang, namanya Taeko Nojima. Kami berteman karena dikenalkan oleh Nurul, Nojima Sensei ini teman Nurul, karena mereka sama-sama pengajar. Nojima pernah ke Indonesia dan Persahabatan antar Nurul dan Nojima Sensei terjalin. Nurul tahu saya suka korespondensi, maka disitulah saya dikenalkan pada Nojima Sensei.
Singkat cerita saya menitipkan "buah tangan" untuk Nojima Sensei, mumpung Nurul akan pergi ke negaranya, di Jepang. Jadilah kita bertukar "Hadiah" Nojima Sensei pun memberikan saya hadiah yang bagus sekali, senang sekali bisa menerimanya. Sangat berterima kasih kepada kedua kawan saya Nurul Laili dan Taeko Nojima, untuk "oleh-oleh" yang manis dan indah ini. Kerena hadiah-hadiah dari mereka ini, semakin menguatkan tekad kelak saya bisa menginjakkan kaki di Negeri Samurai, Jepang. Amin, InsyaAllah jika Allah SWT mengijinkan. Ganbate ne. *Kepalkan tangan*
Berikut oleh-oleh yang saya dapatkan dari kawan-kawan saya Nurul Laili dan Taeko Nojima.
Dibungkus dengan plastik yang Lucu, kata Nunung ini asli dari "Tokyo Tower" Lihat Bungkusnya saja saya sudah semangat. |
Terima kasih untuk kawan-kawan yang baik hati mau berbagi oleh-oleh yang indah ini, saya sangat suka dan akan saya simpan sebagai kenang-kenangan yang manis. Tidak perlu susah-susah membawakan saya oleh-oleh yang mahal, saya dibawakan Kartu pos, Stamps dan peta negara yang asli dari negaranya, entah itu peta tempat wisata, peta apapun yang asli dari sana saya dengan senang hati mau menerimanya. Buat saya itu lebih indah dan manis, dan ringan di Koper. Bagaimana denganmu, oleh-oleh apa yang kamu harapkan dari Kerabat atau Temanmu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari Berkomentar. :))