Rabu, 26 Februari 2014

Pulang (Umroh Part 5)

Assalamualaikum, Ini bakal jadi postingan terakhir. Jangan salah sangka, bukan postingan terakhir di Blog ya, tapi menjadi The Last Part dari perjalanan Umroh saya bersama rombongan KBIHU Nurul Hikmah. Seperti akhir dari postingan saya sebelumnya (Part 1, Part 2, Part 3 dan Part 4) bahwa kami sudah menyelesaikan rangkaian kegiatan kami di Mekkah Al Mukaromah dengan diakhiri Tawaf Wada'. Setelah menyelesaikan Tawaf Wada' yang penuh air mata, kita kembali ke Hotel untuk bersiap Check-In hotel dan selanjutnya perjalanan menuju Jeddah, persiapan tengah malamnya kita akan Terbang ke Singapore, seperti perjalanan berangkat harus transit di Singapore.

Setelah semuanya siap untuk check in Hotel, bis yang akan membawa kami ke Jeddah datang, dan satu persatu-satu jamaah naik ke Bis, Badan kami sudah mulai kelelahan tetapi kami membawa semangat baru, semangat untuk menjadi lebih baik lagi sepulangnya ke Tanah Air. Bis yang membawa kami tidak langsung menuju ke kota Jeddah, tetapi masih membawa berkeliling kota Jeddah dan sekitarnya.

Ibuk sepulang tawaf Wada' dari Masjidil Haram ke Hotel

Makan Terakhir di Hotel.


Hotel Firdous Al Umrah, Misfalah Mekkah tempat kami menginap selama di Mekkah

Ga sempat foto2, selain waktunya singkat, batere camdig mulai menunjukkan lowbat
Biasanya setelah rangkaian Umroh selesai dan jamaah bersiap untuk pulang, mengunjungi Corniche Comercial Center (Al Balad) masuk dalam rangkain kunjungan. Disini merupakan tempat perbelanjaan berbagai macam barang dan makanan khas Arab Saudi. Untuk masalah harga, harus pintar-pintar menawar, karena disini harganya sangat berbeda jauh dengan perbelanjaan di Madinah dan Mekkah.

Check-In foursquare di Masjid Al Rahma (Masjid Terapung), Jeddah

Masjid Al Rahmah, banyak orang menyebutnya Masjid Terapung di Laut Merah, Jeddah, jika air laut pasang, masjidnya akan terlihat seolah-olah mengapung.

Foto di depan Masjid Terapung. Angin lautnya berhembus sangat kencang. Mulai dari sini saya mulai masuk angin.hahaha
Kebetulan atau tidak, selama di Madinah dan Mekkah saya sering naik bis ini. Bis Dallah, bis khusus Jamaah Umroh dan Haji. Supirnya baik banget. Terima kasih ya Muhammad. :)
Masjid Al Rahmah (Masjid Terapung) di Laut Merah Jeddah. Masjid yang dibangun di atas laut Merah. Laut yang menjadi saksi perjalanan Islam. Jika air laut sedang dalam kondisi pasang, maka masjid seolah olah mengapung di atas air laut, pada waktu kami berkunjung, air laut sedang surut, tetapi yang namanya laut, angin yng berhembus cukup kencang. Masjid Al Rahmah sekarang sudah dibuka untuk Umum, cuman ada waktunya. tidak 24 jam. Di sekitar masjid banyak penjual buah delima, kurma dan rumput fatimah yang berasal dari Indonesia, disana juga banyak yang menawarkan jasa untuk mengecat kuku atau menghias tangan dengan daun pacar. Karena penerbangan kami, masih tengah malam, jadi sisa waktu di Jeddah kami habiskan menunggu di Masjid Terapung ini.
Menjelang beberapa jam kepulangan kami, kami diantarkan ke bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Tempat yang sama pada saat kami datang pertama kali. Karena kondisi kelelahan, selama menunggu Boarding, Jamaah banyak menghabiskan waktu dengan beristirahat. Waktu penerbangan kami sekitar jam 1 Malam, dengan pesawat Saudi Airlines, pesawat yang sama pada saat keberangkatan. Pesawat Saudia Airlines tidak langsung membawa kami ke Tanah Air, tetapi masih transit ke Singapore, dan kali ini tidak hanya transit tetapi juga diberi kesempatan pihak travel untuk menginap semalam di Singapore.

Check In terakhir dengan sisa-sisa pulsa pake perdana "Mobily", perdana yang saya beli awal-awal sesampainya di Jeddah

Kondisi saya kurang fit dan batere kamera sudah sekarat, jadi gak sempat foto-foto banyak di Singapore. Sayang sekali, moga-moga bisa nyampe lagi di negara Singapore. Waktu kedatangan kami di Singapore bertepatan dengan Hari Raya Imlek, jadi semua pada berlibur, tidak ada pertokoan yang buka. Jalanannya relatif lengang.

Foto dengan Spongebob dan Patrick diBandara Changi Airport. Banyak Spot foto yang menarik di bandara.

Foto ditaman berbunga. hehe masih didalam bandara. Bunganya Asli lho, bukan bunga plastik. hehe

Foto Box Ala Changi Airport, Singapore. ternyata hasil fotonya bisa dikirim ke Email, sayang banget gak saya kirim ke email. hiks.

Punya saya dan ibuk balonnya Smile sendiri, karena kata jamaah pada nyengir posenya. haha
 
Seperti di postingan saya sebelumnya, tentang Singapore, banyak sekali fasilitas yang memanjakan pengunjungnya. salah satunya adalah Social Tree ini, jadi kita bebas berfoto kayak alat mirip foto box, trus tinggal di posting ke layar lebar, jadilah dipamerkan ke area bandara. Sebelumnya kita diberi kesempatan untuk posting di FB, Twitter, Tumblr, atau dikirim ke email.  Lumayan jadi terkenal kilat gara-gara foto kita bertengger di sana. Isi fotonya kebanyakan jamaah sendiri, karena kita pada Gila Foto ya. hehe. Keren, coba semua fasilitas di semua jasa angkutan Indonesia benar-benar memanjakan pengunjungnya seperti ini, pasti betah nungguin pesawat, bis atau kapal laut. Setelah puas foto-fotoan, tiba waktunya kita terbang pulang ke tanah air menggunakan Air Asia.

Kita kembali ke Tanah Air di tanggal 1 Februari 2014.

Tempat duduk saya di Pesawat sangat trategis karena dekat jendela, hanya karena camdig saya mati pet gak ada chargenya, gak bisa foto-fotoan, mau pakai hp juga tidak mungkin diatas pesawat menghidupkan Handphone. Singkatnya, kami tiba di Juanda sekitar jam setengah 2, dan setelah sholat dhuhur yang dijama' dengan ashar di masjid bandara, kamipun meluncur pulang menuju Pamekasan. Alhamdulillah kami sampai di Pamekasan, dengan kondisi yang bermacam-macam, walau badan lelah, hati kami bahagia, biarpun kami harus kehilangan salah seorang keluarga baru kami, semoga menjadi pererat kami dikemudian hari, tiada henti-hentinya saya ucapkan nikmat syukur yang Allah berikan pada saya, bisa berumroh dengan Ibuk, orang yang sangat saya sayangi.Mendoakan Ayah, adek-adek  dan semua kakek nenek, sanak family disana. Semoga masih diberi kesempatan kembali. Amin

Baca :
Berangkat (Umroh Part 1)
Madinah Al Munawaroh (Umroh Part 2)
Antara Madinah Al Munawaroh dan Mekkah Al Mukaromah ( Umroh Part 3)
Mekkah Al Mukaromah (Umroh Part 4)

Nb :
Semua foto dengan label 'www.boemiraya.blogspot.com" milik pribadi dan referensi bersumber dari www.google.com

Selasa, 25 Februari 2014

Mekkah Al Mukaromah (Umroh Part 4)

Assalamualaikum, Wah sudah part 4 saja ya, dan tulisan bagian ke 4 ini kepending beberapa hari dari tulisan yang sebelumnya. (Part 1, Part 2, dan Part 3) karena akhir-akhir ini saya jadi pemburu WiFi, jadi cuman bisa posting pake WiFi kantor. Ya begitulah, tolong jangan ditiru ya, boleh browshing di kantor asal tugasnya udah selesai, tidak mengganggu teman lainnya dan tidak ketahuan. Haha. Tapi bukan itu yang mau saya bahas, saya akan kembali bercerita bagaimana perjalanan Umroh, dan di Part 4 ini saya akan bercerita ketika kita (Jamaah Umroh) ada di Mekkah Al Mukaromah.

Postingan sebelumnya, cerita saya berakhir ketika kami selesai melaksanakan Umroh Perdana Kami. Selepasnya kegiatan Umroh, ada sebagian Rombongan Jamaah yang kembali ke Hotel untuk beristirahat dan sebagiannya memilih untuk tetap tinggal di Masjid menunggu Adzan Subuh. Setelah pulang ke hotel, kita bersih-bersih untuk persiapan sholat subuh di hotel dan setelahnya beristirahat sejenak. Ketika waktu Makan pagi yang sudah ditentukan oleh Hotel, kita pakai catering hotel, jadi makan harus tepat waktu, lebih dari waktu makan, otomatis jatah makanan kita hangus. Jam makan pagi waktu itu menunjukkan sekitar jam setengah 7 - jam 7 pagi waktu Arab Saudi, Rombongan jamaah yang baru pulang dari Masjid (rombongan yang memutuskan untuk sholat subuh di Masjidil Haram) mulai berdatangan, dan mereka langsung menuju tempat makan yang ditentukan Hotel, dan Ujian tengah menghadapi rombongan jamaah Umroh kita, Seorang Bapak yang merupakan salah satu jamaah pada saat akan mengambil minuman tiba-tiba terjatuh, tak sadarkan diri dan beberapa menit kemudian Meninggal Dunia. Beliau masih berpakaian Ihram, dan menurut pengakuan jamaah lain yang bersamanya di Masjid, Beliau selepas sholat subuh, masih sempat melaksanakan tawaf Sunnah. MasyaAllah, sungguh Maha Besar Allah, di detik-detik terakhirnya Bapak itu masih sempat beribadah baik Wajib maupun Sunnah. Semoga Allah mengampuni dosa-dosanya dan menerima segala Amal Ibadahnya, Khusnul Khotimah. Amien Ya Robbal Alamien.

Banyak Hal yang saya bisa ambil pelajaran dari umroh, salah satunya yang bisa saya ambil adalah, Manusia itu sangatlah kecil. kecil sekali, tiada gunanya kita menyombongkan diri dengan segala apa yang kita raih dan kita miliki. Bagaimana kita masih bisa menjadi egois, emosional, tidak sabar dan menuntut, semuanya adalah milik Allah dan semuanya akan kembali pada Allah. Senantiasa mengingatnya, sesungguhnya Allah akan memberikan apa yang kamu butuhkan dan bukan apa yang menjadi keinginanmu, Allah maha adil, maha mengetahui, sesungguhnya kita tidak benar-benar mengetahui. 

Sisa perjalanan umroh dihabiskan di kota Mekkah Al Mukaromah, dan kami diberi kesempatan (Jatah) dari KBIHU Nurul Hikmah melaksanakan umroh 4 kali di miqot yang berbeda-beda, selain menambah keimanan, dapat ilmu juga sekaligus bisa napak tilas perjalanan Nabi-nabi kita. Beberapa gambar yang saya ambil pada saat di Mekkah Al Mukaromah.


Ka'bah With Multazam, orang-orang berlomba-lomba bisa berdoa di tempat Istijabah ini.

Interior didalam Masjidil Haram, betah berlama-lama didalam. jangan takut kelaparan atau kehausan. banyak jamaah masjid yang bersedekah dan kalo haus tinggal ambil zam-zam di kran-kran yang sudah disediakan di segala penjuru masjid.

Spot favorit jika menunggu adzan sholat, dekat dengan Al Qur'an dan jauh dari kipas angin.hehe


Maqom Ibrahim, yang berwarna kuning keemasan itu adalah tempat telapak kaki nabi Ibrahim AS yang biasa kita sebut Maqom Ibrahim. Dari kejauhan Masjidil Haram tampak pembangunan dimana-mana.

Antara Multazam, Maqom Ibrahim dan Ibuk. :)


Bersiap untuk Sa'i, tempat Sa'i masih satu bagian dengan Masjidil Haram. Garis Start melakukan Sa'i dari bukit Safa


Sa'i, Merupakan salah satu rangkaian dari Umroh, Berjalan tujuh kali dari Bukit Safa ke Bukit Marwah
Setiap akan melakukan Umroh, Jamaah diwajibakn untuk mengambil Niat di Miqot, seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya. Pada Saat diMekkah ini kami mengambil Miqot sebanyak 3 Kali, mengambil Miqot di Jurana, Miqot Tan'im, dan Miqot Hudaibiyah. Pelaksaannya pun berbeda-beda waktu, ada yang malam hari dan siang hari, pernah si salah satu kesempatan kami berumroh, di saat tengah proses Sa'i, Adzan Dhuhur berkumandang, secara otomatis seluruh jamaah yang ada di tempat Sa'i akan mengambil posisi sholat. Setelah baru kami meneruskan kegiatan Sa'i. Ibadah saja, apabila mendengar panggilan sholat bisa ditinggal sejenak untuk melakukan sholat terlebih dahulu, bagaimana dengan kita yang sehari-harinya sering pura-pura tidak mendengar panggilan sholat? saya pun begitu, dan perlahan akan saya coba perbaiki, membawa semangat Mekkah Madinah dalam beribadah, dan diterapkan dalam kehidapan sehari-hari. Amin YRA

Waktu di Mekkah yang cukup lama, pihak KBIHU Nurul Hikmah, membawa kami untuk napak tilas perjalanan Nabi dan untuk mengetahui tempat-tempat apabila melaksanakan Haji. Walaupun belum berhaji, setidaknya kita bisa merasakan semangat  berhaji, semoga kelak bisa melaksanakan ibadah Haji. Amin.

Sebagian Jamaah berfoto bersama di Jabal Nur, di Jabal Nur juga sedang mengalami pembangunan.

Masih di Jabal Nur.

Jabal Nur merupakan gunung tempat Nabi Muhammad mendapatkan wahyu pertama kalinya dari Allah SWT melalui malaikat Jibril. Wahyu itu diturunkan kepada Nabi Muhammad di gua Hira, Jabal Nur. Penjelasan lengkapnya bisa klik Jabal Nur



Jabal Rahmah, Tempat pertemuan pertama kali Nabi Adam AS dan Ibu Hawa setelah mereka diturunkan ke Bumi
Jabal Rahmah (Gunung Kasih Sayang) atau disebut juga Gunung Arafat atau Gunung Arafah adalah bukit granit di sebelah timur kota Mekah. Di bukit ini, menurut umat Islam, nabi Muhammad berdiri dan menyampaikan Khotbah Perpisahan dengan Kaum Muslim yang telah menemaninya selama ibadah haji menjelang akhir hayatnya. Ketinggian bukit ini sekitar 70 meter. Di bukit ini pula Adam dan Hawa yang sudah terpisah untuk 200 tahun setelah pengusiran mereka dari surga, bertemu dan berkumpul kembali. (Sumber : www.wikimapia.org Jabal Rahmah)

Letak Jabal Rahmah berdekatan dengan padang Arafah, tempat jamaah Haji melaksanakan Wukuf. Wukuf adalah salah satu rangkaian dalam pelaksaan Haji. Karena waktu yang terbatas kami tidak berlama-lama ditempat ini, dan perjalanan dilanjutkan ke Muzdalifah, Mina dan Jumarat.

Perkemahan di Mina, sudah memakai tenda permanen dan sejak peristiwa kebakaran di Mina, pemerintah Arab Saudi membuat Tenda Permanen ini dengan fasilitas AC dan Alat pendeteksi kebakaran. Hebat ya biarpun di Tenda ga kepanasan. Gambar saya ambil dari bis, karena kita gak turun.

Jumarat, tempat untuk lempar Jumroh, menurut info sudah dibuat bertingkat untuk memudahkan jamaah pada saat lempat Jumroh. tempatnya saling berdekatan dengan perkemahan Mina


Museum Haramain atau Exhibition of The Two Holy Mosques Architecture, Museum yang dibuat pemerintah Saudi Arabia untuk menyimpan peninggalan-peninggalan dari kedua Masjid Suci, Masjid Nabawi dan Masjidil Haram

Maket Masjidil Haram setelah selesai pembangunan, dan menurut rencana InsyaAllah akan selesai di tahun 2020.

Maket Masjid Nabawi, dengan payung-payung cantiknya dan kubahnya yang bisa buka tutup.
Museum Haramain yang biasa disebut dengan Museum Kakbah yang diresmikan sekitar 20 tahun yang lalu, kita akan menemui sejarah perjalanan 2 masjid suci di muka bumi ini yakni Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dari masa ke masa. Penjelasan lengkapnya bisa meng klik Museum Haramain

Dekat dengan museum Haramain ini terdapat perternakan Unta, dimana kita bisa melihat langsung Unta-unta yang diternakkan untuk diambil susunya, dan bisa menyoba langsung rasa susu Unta. Kita tidak turun karena pada saat itu dalam keadaan berihram setelah mengambil miqot di Hudaibiyah.

Setelah berjalan-jalan mari kita kembali ke Masjidil Haram, salah  satu yang membuat saya terkagum-kagum dengan Masjidil Haram adalah bangunannya yang kokoh dan tidak menyurutkan pesona Ka'bah yang tidak akan selesai saya bahas disini. Alhamdulillah Allah memberi kesempatan pada saya dan Ibuk untuk bisa menyentuh Ka'bah, Sholat di Hijr Ismail, Melihat lebih dekat Maqom Ibrahim. Tiada henti saya menyucurkan air mata, tanpa kita sadari akan seperti itu, apalagi setelah diberi kesempatan untuk bisa dekat dengan ka'bah, seolah-olah enggan untuk melepaskannya. Bangunan Masjidnya juga tidak kalah keren, dan Jam penanda saya dan ibuk jika pulang dari masjid.

Salah satu pintu masuk ke Masjidil Haram, Arsitekturnya sangat Indah, serba Marmer



Hotel yang menghadap ke Majidil Haram. dilantai atas dari jendanya bisa langsung melihat Kakbah, dan hanya diperuntukkan untuk tamu-tamu penting.

Jalanan di pelataran Masjidil Haram, kanan kirinya menjulang bangunan tinggi

Jalanan ini akan sangat padat merayap di waktu-waktu akan menjelang sholat dan seusai sholat. jadi harus sabar. :)

Dimana-mana banyak alat berat, perluasan Masjidil Haram

Burung Dara, tidak hanya diMasjid Nabawi, di Masjidil Haram juga banyak burung dara. sepertinya lebih banyak disini ya. Hebatnya mereka ini tidak pernah mengotori Masjid.
 Berhari-hari di Mekkah kami habiskan untuk memperbanyak Ibadah, dan tak terasa tiba waktunya kami harus pulang, dan bagi seluruh penduduk atau yang berada di Mekkah akan meninggalkan Kota Mekkah, maka diwajibkan untuk melaksanakan "Tawaf Wada'" yaitu tawaf perpisahan. Dan yang namanya perpisahan selalu meninggalkan kesedihan, begitupun dengan saya dan Rombongan. Pada saat Tawaf Wada' belum masuk masjid saja saya sudah menangis untung saja terbantu masker, jadi gak ketauan jamaah lainnya. hehe. Kami pun melaksanakan Tawaf Wada dengan Khidmat, pelan-pelan dan bacaan doanya terdengar sangat menyayat hati, membuat kami enggan untuk meninggalkan Baitullah. Saya berdoa semoga suatu hari masih diberi Umur panjang dan kesehatan dan diberi kesempatan kembali Ke Tanah Suci. Bertemu dengan Mekkah Madinah Amin YRA. (To Be Continued)

Salam Perpisahan dari Baitullah, semoga bisa kembali lagi, dan jika ini yang terakhir semoga Surga untuk kami. Amin YRA. (Tawaf Wada')

Baca :
Berangkat (Umroh Part 1)
Madinah Al Munawaroh (Umroh Part 2)
Antara Madinah Al Munawaroh dan Mekkah Al Mukaromah (Umroh Part 3)
Pulang (Umroh Part 5)


Nb :
Semua foto dengan label 'www.boemiraya.blogspot.com" milik pribadi dan referensi bersumber dari www.google.com

Jumat, 14 Februari 2014

Antara Madinah Al Munawaroh dan Mekkah Al Mukaromah (Umroh Part 3)

Assalamulaikum, Holla sudah masuk bagian ketiga dari perjalanan saya dan Ibu berangkat Umroh ya. untuk yang masih bingung koq sudah bagian tiga saja, mana bagian sebelumnya? owh jangan kuatir ini saya kasih Linknya Part 1 dan Part 2.

Bagian ketiga ini menurut saya harus ada karena masuk dalam bagian terpenting dalam perjalanan saya, dan kebetulan sekali ini juga menceritakan sedikit Bagaimana saya bisa merayakan "Hari Kelahiran" di Madinah dan Mekkah. Sebenarnya ini bukan disengaja atau memang saya khususkan untuk merayakan Ulang Tahun disana, Owh tentu tidak, semuanya serba kebetulan. Kebetulan yang saya syukuri tiada terperi hingga saat ini. Allah telah memberi saya Hadiah luar biasa di pergantian Usia saya yang sudah bisa dibilang bukan masa "remaja" lagi, alias saya makin tua. Haha. Baiklah saya mulai saja cerita bagian ketiga ini ya.

Hari terakhir kami di Madinah tepat tanggal 20 Januari 2014 dan sangat bertepatan sekali dengan tanggal lahir saya. Alhamdulillah, saya dapat kado langsung dari Allah. Allah maha baik sekali. Allah tahu, tahun 2013 saya habiskan waktu dengan menggalau, menggalau apapun entah diri sendiri, kerjaan, hidup dan lain-lainnya, Dan Allah menghibur saya dengan segala Nikmatnya yang tiada habis-habisnya pada saya. 

"Fabiayyi ‘Alaa Irobbikuma Tukadziban"
Nikmat tuhanmu yang mana engkau dustakan???

Rasanya tidak pernah cukup saya berucap syukur, Karena Nikmat Allah tiada habis diberikan pada saya waktu itu. Kembali lagi pada hari terakhir kami di Madinah yang bertepatan dengan hari lahir saya. Jam 2 dini hari waktu Arab Saudi, saya bangun seperti biasanya untuk bersiap mandi mau berangkat ke Masjid Nabawi bersama Ibu dan rombongan sekamar kita. Saya dan Ibu belum ada yang menyinggung tanggal berapa pada hari itu. Kita pun berangkat ke Masjid untuk hari terakhir di Madinah, karena siang harinya kami sudah dihimbau untuk segera check out menuju Mekkah untuk melakukan Umroh. Selepas sholat, saya baru sadar ini hari ulang tahun saya setelah saya ngecek Hp dan muncul tanggal 20 Januari 2014. Ya Allah, saya terharu sekali, ini kado terindah dan terbaik yang pernah saya dapat, walaupun dikeluarga kita tidak terbiasa mengistimewakan hari ulang tahun. tapi kali ini saya merasa sangat sangat bersyukur. Bersyukur Allah masih memberi kesempatan sampai di Usia 27 Tahun. Tua sekali bukan? hehe dan saya ada di Tanah Haram, tempat yang Allah Berkahi bersama orang tercinta, Ibu saya orang yang sudah berjuang melahirkan dan membesarkan saya sampai sebesar ini. Dan saya cuman bisa mencium tangan ibu sembari dalam hati saya bilang "terima kasih ya Bok" (Saya adalah orang yang dikategori gengsian. jarang sekali saya bilang sayang ma Ibu, Ayah dan adek-adek saya, walaupun sebenarnya saya amat sangat menyayangi mereka. haha). Ibu juga belum sadar, bahwa pada saat itu saya ulang tahun. jadi kita melewati sholat seperti biasa, dan saya yakin tidak harus menunggu ulang tahun Ibu saya pasti akan mendoakan yang terbaik untuk anak-anaknya. Mantab Bok.

Kejutan tidak terduga kembali datang, secara kebetulan waktu makan pagi di hotel, menu hotel tanpa disangka-sangka adalah "Nasi Kuning" dan "Mie Goreng" dan masakan lainnya. Kedua makanan tersebut sangat identik sekali dengan Tasyakuran baek untuk kelahiran dan lain-lainnya. Saya hanya bisa senyum-senyum sendiri. Kebetulan yang menyenangkan buat saya, walaupun jamaah gak ada yang sadar saya Ulang tahun saat itu termasuk ibu saya. Dan saya lebih senang begitu, saya lebih suka kebetulan-kebetulan yang tidak direncanakan ini. Setelah packing-packing, baru kami check-out hotel dengan berpakaian Ihram, karena kami akan langsung melaksanakan Umroh sesampainya di Mekkah Al Mukarommah, dengan terlebih dulu mengambil Miqot. Apa itu Miqot? oke nanti saya jelaskan. Singkat cerita, Ibu saya baru sadar saya Ulang tahun setelah hari hampir berganti tanggal, dan beliau bilang "Iya ya, koq pas kamu ulang tahun tadi dimasakin nasi kuning ma mie goreng" hanya itu dan tidak ada ucapan selamat. haha begitulah kami, biarpun hanya kalimat itu, tapi saya anggap itu adalah doa buat saya. Terima Kasih Ebok.

Seperti janji saya tadi, saya akan menjelaskan apa itu Miqot.
Miqat / Miqot adalah batas bagi dimulainya Ibadah Haji atau Umrah (batas-batas yang telah ditetapkan). Apabila melintasi Miqat, seseorang yang ingin mengerjakan Haji atau Umrah perlu mengenakan kain Ihram dan melakukan Niat. Miqat secara harfiah berarti batas yaitu garis demarkasi atau garis batas antara boleh atau tidak,atau perintah mulai atau berhenti, yaitu kapan mulai melapazkan Niat dan maksud melintasi batas antara Tanah Biasa dengan Tanah Suci. Sewaktu memasuki Tanah Suci itulah semua jama’ah harus berpakaian Ihram dan mengetuk pintu perbatasan yang dijaga oleh penghuni – penghuni surga. Ketuk pintu atau salam itulah yang harus diucapkan Talbiyah dan keadaan berpakaian Ihram. Miqat yang dimulai dengan pemakaian pakaian ihram harus dilakukan sebelum melintasi batas yang dimaksud. Miqat dibedakan atas dua macam yaitu :  Miqat Zamani (batas waktu) dan Miqat Makami (batas letak tanah). (Sumber : http://umrahhajiku.wordpress.com) untuk lebih jelasnya bisa buka link Miqot

Sebelumnya saya pikir untuk Umroh itu ya niatnya langsung ketika kita melakukan proses Umroh, ternyata tidak semudah itu. Kita harus mengambil Miqot dan berniat disana. Mengambil miqot ini ada tempatnya masing-masing, karena kita berangkatnya dari Madinah, maka semua orang dan penduduk yang datang dari Madinah jika akan Umroh harus mengambil Miqot dari Bir Ali. Setelahnya kita melakukan perjalanan kembali ke Mekkah dan selama perjalanan kita yang sudah dalam keadaan berihram dan berniat Umroh harus mengumandangkan kalimat Talbiyah.

Berikut beberapa foto yang saya ambil selama di Madinah dan Mekkah.

Di Luar pelataran Masjid Nabawi, sehabis sholat pasti ramai dengan pedagang Kaki Lima yang menjajakan bermacam-macam barang.

Bukan hanya pedagang yang ramai di depan Masjid Nabawi, "Halalan" juga turut meramaikan suasana.
 
Saya dan tampak kelihatan makin gendut dengan jaket Timnas pinjaman. haha

Saya dan Ibuk foto-foto dibawah payung Masjid Nabawi

Koper-koper kita yang bersiap berhijrah dari Madinah ke Mekkah

Check In Foursquare di Hotel Madinah Concorde

Hotel tempat kami menginap di Madinah "Madinah Concorde"

Hotel kita di Madinah, "Madinah Concorde"

Tepat didepan Hotel, banyak yang jualan. Toko-toko yang menyediakan bermacam-macam barang. Oia Mobil yang ada didepan ini, kalau sudah rusak tinggal dibuang saja.

Foursquare di Miqot Bir Ali

Saat kita mengambil Miqot di Bir Ali. sengaja ga pakai kerudung Putih. biar seragam kata pembimbing dan mudah diidentifikasi. karena ini Umroh Perdana. :D

Masjid Bir Ali, tempat mengambil miqot Umroh, (Photo taken by BY Listya Nirmala (@listyanirmala) Sumber Blog : http://lastminutegirl.blogspot.com/)

Situasi setelah selesai Umroh Perdana. Teparisasi :D

Setelah mengambil Miqot di Bir Ali, Hijrahlah kita dari Madinah ke Mekkah. Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh, tapi tidak sejauh ketika dari jeddah Ke Madinah, Jamaah sampai ke Hotel dan setelah pembagian Kamar, kita tidak diperkenankan Istirahat, Tetapi langsung melaksanakan Umroh. Karena kita sedang dalam kondisi berihram. waktu itu Umroh perdana kami dilakukan sekitar jam 11 malam waktu Arab Saudi, dan jangan salah biarpun sudah tengah malam geliat aktivitas ibadah di Masjidil Haram tidak pernah surut, arus manusia seperti tidak pernah ada habisnya, bersemangat untuk bisa menuju Baitullah. Pada Saat itu Masih masuk tanggal 20 Januari 2014, dan lagi-lagi Allah memberi Kejutan Hebatnya. Untuk pertama kali saya melihat Kakbah, dan seperti halnya ketika saya melihat Masjid Nabawi, saya menangis sejadi-jadinya, padahal saya paling gak banget untuk nangis didepan orang. dan untuk menutupi kalo saya nangis, pakai masker dan menyembunyikan air mata yang sudah berderai. Masjidil Haram dari kejauhan terlihat sangat megah dan Agung, terang benderang berdiri dengan Hebatnya. sangat Luas dan Tentram sekali didalamnya.

Check In Foursquare setelah melaksankan Umroh Perdana.

Selesai Umroh Sekitar jam 4.44 Dini hari waktu Arab Saudi, Hanya karena kami rombongan kelelahan, pembimbing memberi pilihan, mempersilahkan kembali ke hotel untuk Istirahat atau menunggu subuh di Masjidil Haram. Para jamaah ada yang kembali ke hotel termasuk saya dan ada yang lanjut menunggu Subuh. (To Be Continued)

Nb :
Semua foto dengan label 'www.boemiraya.blogspot.com" milik pribadi dan referensi bersumber dari www.google.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...