Setiap manusia pasti merasakan lelah, letih, capek dan sejenisnya. Alasan kenapa bisa sampai kelelahan, keletihan, kecapekan dan sejenisnya itu pasti bermacam-macam, ada yang karena beraktivitas, bekerja, belajar, berolahraga dan macam-macam sebab lainnya. Tapi pernahkah berpikir jika hasil lelah kita itu menjadi sia-sia? Dalam artian apakah pada saat kita melakukan segala aktivitas yang berujung lelah itu punya hasil yang memuaskan, bagaimana jika yang kita kerjakan tidak berujung hasil yang sesuai dengan kemauan kita, tidak sesuai ekspetasi kita. Pasti kekecewaan yang akan kita dapat, dan akan berujung dengan mengeluh, menggerutu dan menyalahkan keadaan. Manusiawi sekali, saya pun sering sekali seperti itu. Dan sering kali sadar bahwa hal itu yang tidaklah baik. Mari kembali flashback.
Pada saat kanak-kanak kita sering kelelahan karena bermain seharian, saat bermain kita bahagia, tertawa kesana-kemari, senang seolah-olah tidak ada beban pikiran. walaupun akan berujung kelelahan karena bermain. Walau lelah, kita bahagia.
Naik tingkat lagi pada saat menginjak bangku sekolah, saat menuntut ilmu, kita sering pula kelelahan karena belajar, baik disekolah maupun dirumah. Kita giat dan bersungguh-sungguh menuntut ilmu, walaupun ditengah-tengahnya terselip perasaan malas, tapi kita tetap semangat, biarpun cuman beberapa mata pelajaran, pasti ada salah satu yang membuat kita semangat belajar. Walau lelah, kita belajar.
Naik tingkat lagi pada saat kita telah bekerja, fase dimana kita telah nyaman atau bahkan telah menemukan jati diri mau jadi apa kita, karakter telah terbentuk, dan sudah bisa memutuskan segala keputusan yang menyangkut hal pribadi. Beraktivitas tidak murni dilakukan dengan sungguh-sungguh jika tidak sesuai kemauan, tidak dilakukan dengan Ikhlas jika tidak sesuai harapan, tidak dilakukan dengan senang hati jika tidak sesuai passion, dan akhirnya lelah dengan kesia-siaan. Ujung-ujung menjadi mudah mengeluh, menggerutu dan menyalahkan keadaan.
Salahkah begitu? jelas salah. Pantaskah mengeluh? pastinya gak pantas. Siapa yang salah? kita sendiri. Sudah jelas salah, sudah pasti gak pantas dan sudah tau siapa yang salah. Dan berulang-ulang kita lakukan, bukan maksud menggurui, saya bercerita tentang saya yang sering begitu. Harus menyadari tapi bukan sekedar sadar dimulut dan pikiran, perlu ada aksi agar semuanya selaras. Jangan cuma NATO (Not Action Talk Only) malu dengan Allah yang telah memberikan karuniaNya lebih-lebih pada kita setiap harinya.
Terus bagaimana menyikapinya, akhir-akhir ini saya sering berselancar mencari kalimat-kalimat motivasi, terutama motivasi yang masih terkait dengan ajaran Agama, Karena saya muslim, saya banyak mengambil kalimat-kalimat motivasi yang bernuasa Islam. Adalah salah satu kalimat yang cukup membuat saya sadar memaknai dan memahami definisi "Lelah" itu, Sangat indah, jika kita berpegang teguh dan InsyaAllah mampu menjalaninya, InsyaAllah dalam melakukan segala aktivitas kita akan merasa bahagia, tenang dan tentram.
Salahkah begitu? jelas salah. Pantaskah mengeluh? pastinya gak pantas. Siapa yang salah? kita sendiri. Sudah jelas salah, sudah pasti gak pantas dan sudah tau siapa yang salah. Dan berulang-ulang kita lakukan, bukan maksud menggurui, saya bercerita tentang saya yang sering begitu. Harus menyadari tapi bukan sekedar sadar dimulut dan pikiran, perlu ada aksi agar semuanya selaras. Jangan cuma NATO (Not Action Talk Only) malu dengan Allah yang telah memberikan karuniaNya lebih-lebih pada kita setiap harinya.
Terus bagaimana menyikapinya, akhir-akhir ini saya sering berselancar mencari kalimat-kalimat motivasi, terutama motivasi yang masih terkait dengan ajaran Agama, Karena saya muslim, saya banyak mengambil kalimat-kalimat motivasi yang bernuasa Islam. Adalah salah satu kalimat yang cukup membuat saya sadar memaknai dan memahami definisi "Lelah" itu, Sangat indah, jika kita berpegang teguh dan InsyaAllah mampu menjalaninya, InsyaAllah dalam melakukan segala aktivitas kita akan merasa bahagia, tenang dan tentram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari Berkomentar. :))