Inneke Koesherawati (lahir di Jakarta , 13 Desember 1975) adalah bintang Film dan Sinetron Indonesia. Terkenal sebagai bintang Film Panas pada tahun 1990-an, namun akhirnya memutuskan untuk memakai Jilbab tahun 2001.
mengawali kariernya dengan mengikuti berbagai lomba di Jakarta. Kesuksesannya bermula saat dirinya mengikuti ajang Gadis Sampul 1990 dan berhasil meraih predikat Juara Berbakat. Inne pun akhirnya memasuki sekolah model milik peragawati senior, Okki Asokawati, OQ Mo-delling. Hal ini dilakukannya agar mempunyai dasar yang kuat untuk terjun dalam dunia modeling.
Artis cantik Inneke Koesherawati makin konsisten dengan jilbab yang dikenakannya sejak 2001 silam. Selain selalu tampil sopan, wanita kelahiran Jakarta, 13 Desember 1975 ini juga aktif dalam berbagai kegiatan bersifat keagamaan. Menurutnya, keputusannya untuk menutup aurat bukan disebabkan oleh kehendak fesyen atau sebab-sebab lain, melainkan semata-mata kerana panggilan hati mengikuti jalan Allah. Sewaktu di Menara Saidah, tempat Inneke dan beberapa artis lainnya mengadakan pengajian selama menjalani ibadah di bulan Ramadhan, Inneke banyak mendengar ceramah-ceramah yang membuatnya semakin mengerti tentang ajaran Islam.
Setelah memutuskan berjilbab pada tahun 2001, aktingnya pun berganti di area religius. Seperti "Padamu Aku Bersimpuh" (2001), Mutiara Hati (2005), dan Jalan Takwa (2005). Walau telah berjilbab, Inne tetap laris, bahkan dirinya menyabet penghargaan sebagai Pembawa Acara Terpuji versi Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahun 2005. Penghargaan tersebut diserahkan dalam acara "Penyerahan Anugerah Syiar Ramadhan 1426 H". Inne pernah menjadi presenter acara "Sahur Bersama" di SCTV, "Kesaksian" di Lativi dan memandu acara menjelang sahur di RCTI (2004).
Inne menikah pada tanggal 2 April 2004 dengan putra pemilik gedung Menara Shaidah, Fahmi Darmawansyah. Tahun 2007 Inne menjadi ikon saluran televisi berlangganan dengan nuansa Islami, Astro Oasis.
Inne menutup auratnya
- Ratih Sang
Ratih Sanggarwati (lahir di Ngawi, Jawa Timur,8 Desember 1962 ) adalah seorang peragawati, Model, pemain Sinetron, Pengusaha dan penulis
Kariernya bermula saat Ratih Sang masuk SMU di Madiun. Ia mengikuti Lomba Pemilihan Putri Indonesia yang diselenggarakan oleh Majalah Gadis, satu-satunya majalah remaja masa itu. Ratih Sang menjadi salah seorang dari 20 finalis ajang itu, bahkan terpilih sebagai Puteri Photogenic Lux 1980. Prestasi tersebut membawanya ke Jakarta. Sayapnya semakin mengembang setelah ia berhasil terpilih sebagai None Jakarta 1983. Karier Ratih Sang mulai berkembang saat dirinya mulai menggeluti dunia model. Postur tubuhnya yang menarik dan ideal, 172 cm dan 60 kg, membantunya menjadi bintang catwalk. Hal tersebut bukan penunjang utama kesuksesannya. Kesuksesannya adalah karena ketekunannya dalam menggeluti karier. Mode merupakan art yang seakan mengalir dalam darahnya.
Dan rutinitas di dunia yang dicap glamour yang telah membawanya hampir ke seluruh dunia tersebut berjalan sampai sebelas tahun. Uang, teman kondang, pergaulan jet set, ketenaran dan pengaruh telah melelapkan Ratih secara duniawi.
dari satu kunjungan ke kunjungan lainnya membuat Ratih kian merenung sembari membayangkan kesalahan-kesalahan masa lalunya. “Bayangkan, ketika itu saya pakai rok mini lalu diikuti oleh sekian orang, masyaallah, alangkah berdosanya saya. Saya juga merenung lagi, bahwa doa anak yang shaleh lah yang diterima Allah, lalu bagaimana bisa saya mendoakan orangtua saya?.Lantas bagaimana pula saya menjadi teladan bagi anak-anak saya. Bukankah seorang ibu sama dengan madrasah bagi anak-anaknya?” papar Ratih
Tahun 2000, Ratih Sang memutuskan untuk mengenakan jilbab. Hal itu tidak menghalanginya untuk melanjutkan kiprahnya di dunia hiburan Indonesia. Meski tak berlenggak-lenggok lagi di catwalk, Ratih Sang tetap berkarya. Ratih Sang menulis buku-buku tentang mode.
Ratih Sang menikah dengan Isman Budisepta Zen. Dari pernikahan ini, mereka mempunyai 3 orang anak, Dhianya Nuasnigi Zen,Sanyadwia Ghinasni Zen dan Danyafatima Hasnuagi Zen.
Ratih Sang setelah menutup auratnya
alasan saya menulis ke tujuh tokoh diatas. pengalaman mereka termasuk banyak yang mengilhami rekan-rekan artis untuk mengikuti atau belajar pada pengalaman mereka. dan masih banyak artis-artis lainnya yang bertobat, untuk yang wanita mulai menggunakan kerudung dan yang pria mulai lebih religius. Semoga semakin kedepannya, akan banyak artis-artis yang berhijrah untuk lebih baik lagi.
peran entertainer dalam masyarakat cukup besar, tingkah polah dan gaya hidup mereka cukup diikuti dan dapat memberikan dampak yang cukup besar terhadap gaya hidup masyarakat yang mulai jauh dari nilai-nilai syariat Islam. Dan saya harap mari kita belajar dari pengalaman ketujuh artis ini, dulu tersesat dan yang sekarang berlomba-lomba mencari Selamat dan ridho Allah SWT.
Sumber Berita dan Gambar : www.google.com
subhanallah,,
BalasHapussmoga kita bisa meneladani inspirasi dan perubahan mereka,,
amin,,
n_n