Minggu, 05 Desember 2010

Dulu Tersesat Sekarang Cari Selamat

Suatu ketika saya sedang sms dengan seorang kawan, galor ngidul seperti biasa saya sms, dan akhirnya dapet tema yang sedikit serius tentang kehidupan artis yang makinlama makin menggila di jagad hiburan ini. tapi diantara yang rusak-rusak itulah masih ada segelintir entertainer kita dengan Ridho dan Hidayah dari Allah SWT, mampu keluar dari jeratan jalan-jalan yang membuat mereka makin tersesat, dunia hiburan yang semu.

postingan kali ini saya mau bahas, artis-artis yang cukup bisa memberi inspirasi dan membuat kita sadar bahwa kehidupan ini semata-mata hanya untuk mencari selamat dan ridho Allah SWT bukan menambah jalan kita semakin tersesat, dan karna sering nonton On The Spot juga di Trans 7, ikut-ikutan latah de bikin daftar artis-artis yang sekarang lebih sibuk atau bahkan meninggalkan dunia ke artisannya hanya untuk mendapat ridho Allah SWT. ini versi saya, yuk mari di simak :

  • Harry Mukti

pria kelahiran Cimahi Kabupaten Bandung pada tanggal 25 Maret 1957 bernama Hari Moekti. Harry Mukti adalah mantan penyanyi 80-an ini menanggalkan gelarnya sebagai rocker. Harrry Mukti bermetamorfosa menjadi Da'i sejak pertengahan tahun 90-an, yang sekarang aktif berdakwah hingga saat ini.

Harry Mukti pertama dikenal ketika ia menjadi vokalis Makara Band. Setelah Makara bubar, namanya berkibar sebagai penyanyi solo. Suaranya sangat ngerock dan berkarakter, penampilannya yang lincah di panggung juga membuatnya gampang dikenal dan disukai para penggemar musik. Stage act Hari memang tergolong enerjik, loncat sana loncat sini, sampai kemudian dia dijuluki si "Kutu Loncat".

Pelantun "Satu Kata" ini, yang semula 'sangar' ini sekarang mulai menebarkan kata lewat tausiah yang menyejukkan jiwa "Dulu saat aku menjadi artis banyak mengajak orang tersesat, sekarang aku mengajak orang agar dapat hidup selamat," lanjut Harry yang merasa ngeri melihat infotainment, ada artis yang menghina suami dan istri sendiri. "Jadi, tidak pernah terpikir sedikitpun, apalagi kangen untuk kembali ke dunia artis," ujar suami dari Ummu Haura ini.

Pria yang akrab disapa Harmuk ini menganggap dunia entertainment merupakan dunia hitam. Ia mengaku, patokan hidupnya kini adalah lima hal yaitu wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram. Saat ini ia disibukkan dengan memperjuangkan Islam sebagai aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Harry Mukti ketika menjadi Rocker

Harry Mukti sekarang sebagai seorang Da'i

  • Gito Rollies

Lahir dengan nama Bangun Sugito di Biak Papua, 1 November 1947, meninggal di Jakarta 28 Februari 2008. Ia lebih dikenal dengan nama Gito Rollies. Nama Rollies diambil dari group band asal Bandung yang personilnya di antaranya adalah Jimmy Manoppo dan Uce F Tekol.

Masa kecil dan remaja diisi dengan kenakalan remaja, mulai dari minuman keras, narkoba hingga main perempuan. Dari kenakalan kebut2an, naik motor telanjang bulat, ditangkap beberapa kali oleh polisi. Sampai akhirnya ia tobat.

Setelah pulang dari pergi haji, ia berubah total. Perlahan ia mengurangi pentas di dunia musik dan film. Gito seolah menjaga jarak dengan dunia hiburan. Publik musik Indonesia seperti kehilangan sosok penyanyi yang atraktif dan energik, penuh jingkrak2 di atas pentas. Sebaliknya, publik menemukan sosok Gito yang menjadi Da’i, juru dakwah.

Ketika baru pulang dari haji, ia malu untuk datang ke mesjid. Maka ia datangi juga mesjid, tapi setelah orang2 pulang dari shalat isya berjemaah. Saat itu ia berkenalan dengan sekelompok orang yang ada di mesjid ketika itu. Mereka sedang itikaf, mereka adalah jemaah yang sering disebut2 dengan jemaah Tabligh. Maka Gito pun mulai belajar ngaji dari jemaah tersebut.

Selama tiga tahun sebelum meninggal dunia, ia berjuang melawan penyakit kanker kelenjar getah bening yang dideritanya.suami dari dari Michelle, seorang perempuan asal Belanda itu akhirnya menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan pada 28 Februari 2008, setelah menerima perawatan akibat kanker getah bening yang dideritanya.

Gito Rollies ketika masih menjadi Rocker

Gito Rollies dalam kegiatannya sebagai jemaah tabligh

  • Sakti SO7 a.k.a Salman Al Jugjawy

Sakti Ari Seno (Sakti), lahir di Yogyakarta pada tanggal 14 Juni 1980. Dikenal sebagai pemain gitar grup terkenal Indonesia, Sheila On 7 (SO7), Sakti cukup berbeda dengan apa yang pernah dilihat sepanjang karirnya dalam industri musik.

Sakti memutuskan keluar dari Sheila On 7 pada tahun 2006. Di bulan Maret 2006 Sakti mengatakan akan jalan-jalan ke Pakistan untuk memperdalam ilmu agama dan memutuskan untuk tidak melanjutkan karir bermusiknya bersama Sheila On 7.Kembali ke Indonesia, dia terus dibelenggu perasaan takut mati selepas menjaga ibunya yang sakit di Rumah Sakit selain membaca sebuah tabloid yang menyiar isu kematian. Kejadian yang beruntun ini, kata Sakti, sebagai satu petunjuk agar dirinya berubah.

Keutuhan Islam itu yang kini ia kejar dengan segiat mungkin belajar dan beribadah. Ia sempat belajar di beberapa pengajian dari berbagai aliran Islam yang ada. Tapi hatinya kemudian merasa cocok dengan Jamaah Tabligh/ kepergiannya ke Pakistan tahun 2006 lalu untuk belajar yang banyak diberitakan media sebagai alasan ia keluar dari Sheila, ternyata tak lain untuk mengejar keutuhan itu.

Hal itu menjadi motor dalam dirinya untuk terus belajar agama. Ia juga mulai tahu bahwa amal itu tak hanya untuk diri, tapi juga untuk orang lain. Karenanya, ia ingin seutuh mungkin masuk ke dalam agama Allah yang rahmat ini, hingga seluruh bagian dirinya termasuk di dalamnya. Sakti mengibaratkan itu seperti masuk kedalam mobil.

“Kan tidak mungkin tubuh kita sudah masuk
mobil tapi kaki kita tertinggal.” ujar ayah Asyiah Az-Zahra dan suami Miftahul Jannah ini menegaskan.

Untuk menghidupi keluarganya, Sakti membuka sebuah minimarket dan jasa Laundry. baginya itu sudah cukup, sekalipun jika dibandingkan dengan uang yang ia peroleh semasa menjadi artis tentulah tak seberapa. Dan Jalan hidupnya saat ini adalah sebuah ketentuan-Nya yang ingin selalu istiqomah ia jalani.

Sakti merilis album religi pertamanya. Dengan mengganti namanya menjadi Salman Al-Jugjawy ia meluncurkan mini album bertitel Selamatkan.

Album yang lebih cocok dikatakan album mini ini berisi dua buah lagu yang banyak bercerita tentang kedekatan dengan Allah SWT dan menyelamatkan bangsa dengan kembali ke Sang Pencipta.

Sakti sewaktu masih di Grup Band Sheila On 7

Sakti yang berganti nama menjadi Salman Al-Jugjawy

  • Opick

Aunur Rofiq Lil Firdaus atau nama kecilnya Opick (lahir di Jember , Jawa Timur,16 Maret 1974. siapa yang menyangka jika dahulu opick adalah seorang penyanyi rock yang menyanyi dengan aliran yang cadas penuh dengan citra kekerasan.

Di tengah maraknya artis yang berbuat aneh-aneh, nyleneh dan cenderung tidak tahu malu, masih ada artis penyanyi yang berani memegang teguh ajaran Islam namun opick mencoba beralih profesi menjadi seorang penyanyi yang mengusung tema religi. Hingga saat ini dia berupaya untuk konsisten dalam menyampaikan kebenaran agama Allah melalui lagu-lagu yang indah dan sangat mendalam. Paduan dari unsur-unsur materi syair lagu, irama, dan penampilannya yang bersahaja mampu menyirami jiwa-jiwa yang kering dari santapan rohani. Subhanallah, begitu indahnya cara dia mengingatkan jiwa-jiwa yang kotor, yang selalu berbuat dosa, selalu bermaksiat dan lupa untuk menjalankan perintah-perintah-Nya, hingga tak sadar maut mengintai di depan mata. Dia berhasil memberikan inspirasi bagi banyak orang untuk ingat, mengenal dan lebih dekat kepada Allah sang pencipta.

Dunia entertainment itu hanya tipuan, kayaknya bagus tapi sebenarnya hatinya sepi. Kalau kita nggak punya titik spiritual, nanti dia akan hilang begitu saja. Tapi nggak semua seperti itu, masih banyak artis yang bagus. Sebenarnya ada satu lagu tentang seseorang yang hancur kemudian mati," tambah suami dari Dian Rusita Ningrum.

Opick sebelum menjadi penyanyi religi

Opick menjadi penyanyi religi dan berkesenian dijalur Religi

  • Soraya Abdullah

Soraya Abdulla Balvas, demikian nama lengkap bintang iklan dan model sinetron kelahiran Jakarta, 3 Agustus 1978. Aya, demikian ia biasa dipanggil, mengawali karirnya di dunia entertainment sebagai bintang iklan.

Dalam kehidupan pribadinya, kehidupan pernikaha
n yang dijalani selama 2,5 tahun dengan pria asal Bali gagal di tengah jalan. Ia diceraikan oleh suaminya. Aya tergoncang, ia sempat kehilangan pegangan hidup. Keluarganya membawa putri pasangan Abdullah Saleh Balvas dan Sallymah ini ke sebuah pesantren, Pesantren Al-Ihya, di Ciomas, Bogor. Ibu dari Muhammad Senarai Ikhtiar dan Siti Aisyiah Az-Zahra ini berada di pesantren selama 40 hari. Perlahan tapi pasti kondisinya mulai stabil.

Selepas dari pesantren, anak ketiga dari empat bersaudara i
ni memutuskan menggunakan jilbab. Karena kondisinya sudah membaik dan kerinduan pada dunia akting, ia memutuskan untuk kembali ke dunia hiburan. Ia banyak membintangi sinetron-sinetron religi, antara lain, HIDAYAH dan MISTERI ILLAHI.

Lulusan Akademi Sekretaris Don Bosco ini kembali jadi perbin
cangan publik, terutama selepas peristiwa pengeboman di Ritz Carlton dan JW Marriot pada Juli 2009 lalu. Aya menghilang, tak diketahui keberadaannya. Ia dikabarkan dekat dengan tersangka terorisme, Mohamad Jibril. Bahkan kabarnya Aya yang kini mengenakan cadar dan menjadi ustadzah ini sempat akan menikah dengan Jibril, namun karena sebab tertentu, pernikahan ini pun batal.

Soraya pun kemudian menikah dengan laki-laki yang benar-benar mengerti agama. Kini, Soraya dikaruniai anak lagi buah perkawinannya dengan suami yang kedua. Usia perkawinannya telah menginjak dua tahun. Rumah tangga baru dibangunnya kembali.

Lantas, apa kesibukan Mbak Aya –penggilan akrab Soraya- setelah menjadi ibu rumah tangga untuk kedua kalinya?

“Setiap hari saya hampir selalu mengikuti pengajian yang diadakan baik oleh teman-teman ataupun pejabat. Sekarang saya juga lagi kuliah di STID Al-Hikmah mengambil jurusan Komunikasi dan Penyiaran. Sebab, kata suami, saya punya bakat menjadi seorang ustadzah karena pintar ngomong,” ujar Mbak Aya.

Mbak Aya juga tidak akan merubah penampilannya untuk selalu mengenakan jilbab. “Insya Allah, saya akan selalu berjilbab sampai kiamat. Menurut agama, menutup aurat itu hukumnya wajib seperti halnya shalat,” teguhnya.

Aya setelah menggunakan Jilbab

Aya menggunakan Cadar

  • Inneke Koesherawati

Inneke Koesherawati (lahir di Jakarta , 13 Desember 1975) adalah bintang Film dan Sinetron Indonesia. Terkenal sebagai bintang Film Panas pada tahun 1990-an, namun akhirnya memutuskan untuk memakai Jilbab tahun 2001.

mengawali kariernya dengan mengikuti berbagai lomba di Jakarta. Kesuksesannya bermula saat dirinya mengikuti ajang Gadis Sampul 1990 dan berhasil meraih predikat Juara Berbakat. Inne pun akhirnya memasuki sekolah model milik peragawati senior, Okki Asokawati, OQ Mo-delling. Hal ini dilakukannya agar mempunyai dasar yang kuat untuk terjun dalam dunia modeling.

Artis cantik Inneke Koesherawati makin konsisten dengan jilbab yang dikenakannya sejak 2001 silam. Selain selalu tampil sopan, wanita kelahiran Jakarta, 13 Desember 1975 ini juga aktif dalam berbagai kegiatan bersifat keagamaan. Menurutnya, keputusannya untuk menutup aurat bukan disebabkan oleh kehendak fesyen atau sebab-sebab lain, me­lainkan semata-mata kerana panggilan hati mengikuti jalan Al­lah. Sewaktu di Menara Saidah, tempat Inneke dan beberapa artis lainnya mengadakan pengajian selama menjalani ibadah di bulan Ramadhan, Inneke banyak mendengar ceramah-cera­mah yang membuatnya semakin mengerti tentang ajaran Is­lam.

Setelah memutuskan berjilbab pada tahun 2001, aktingnya pun berganti di area religius. Seperti "Padamu Aku Bersimpuh" (2001), Mutiara Hati (2005), dan Jalan Takwa (2005). Walau telah berjilbab, Inne tetap laris, bahkan dirinya menyabet penghargaan sebagai Pembawa Acara Terpuji versi Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahun 2005. Penghargaan tersebut diserahkan dalam acara "Penyerahan Anugerah Syiar Ramadhan 1426 H". Inne pernah menjadi presenter acara "Sahur Bersama" di SCTV, "Kesaksian" di Lativi dan memandu acara menjelang sahur di RCTI (2004).

Inne menikah pada tanggal 2 April 2004 dengan putra pemilik gedung Menara Shaidah, Fahmi Darmawansyah. Tahun 2007 Inne menjadi ikon saluran televisi berlangganan dengan nuansa Islami, Astro Oasis.

Inne menutup auratnya

  • Ratih Sang

Ratih Sanggarwati (lahir di Ngawi, Jawa Timur,8 Desember 1962 ) adalah seorang peragawati, Model, pemain Sinetron, Pengusaha dan penulis

Kariernya bermula saat Ratih Sang masuk SMU di Madiun. Ia mengikuti Lomba Pemilihan Putri Indonesia yang diselenggarakan oleh Majalah Gadis, satu-satunya majalah remaja masa itu. Ratih Sang menjadi salah seorang dari 20 finalis ajang itu, bahkan terpilih sebagai Puteri Photogenic Lux 1980. Prestasi tersebut membawanya ke Jakarta. Sayapnya semakin mengembang setelah ia berhasil terpilih sebagai None Jakarta 1983. Karier Ratih Sang mulai berkembang saat dirinya mulai menggeluti dunia model. Postur tubuhnya yang menarik dan ideal, 172 cm dan 60 kg, membantunya menjadi bintang catwalk. Hal tersebut bukan penunjang utama kesuksesannya. Kesuksesannya adalah karena ketekunannya dalam menggeluti karier. Mode merupakan art yang seakan mengalir dalam darahnya.

Dan rutinitas di dunia yang dicap glamour yang telah membawanya hampir ke seluruh dunia tersebut berjalan sampai sebelas tahun. Uang, teman kondang, pergaulan jet set, ketenaran dan pengaruh telah melelapkan Ratih secara duniawi.

dari satu kunjungan ke kunjungan lainnya membuat Ratih kian merenung sembari membayangkan kesalahan-kesalahan masa lalunya. “Bayangkan, ketika itu saya pakai rok mini lalu diikuti oleh sekian orang, masyaallah, alangkah berdosanya saya. Saya juga merenung lagi, bahwa doa anak yang shaleh lah yang diterima Allah, lalu bagaimana bisa saya mendoakan orangtua saya?.Lantas bagaimana pula saya menjadi teladan bagi anak-anak saya. Bukankah seorang ibu sama dengan madrasah bagi anak-anaknya?” papar Ratih

Tahun 2000, Ratih Sang memutuskan untuk mengenakan jilbab. Hal itu tidak menghalanginya untuk melanjutkan kiprahnya di dunia hiburan Indonesia. Meski tak berlenggak-lenggok lagi di catwalk, Ratih Sang tetap berkarya. Ratih Sang menulis buku-buku tentang mode.

Ratih Sang menikah dengan Isman Budisepta Zen. Dari pernikahan ini, mereka mempunyai 3 orang anak, Dhianya Nuasnigi Zen,Sanyadwia Ghinasni Zen dan Danyafatima Hasnuagi Zen.

Ratih Sang setelah menutup auratnya


alasan saya menulis ke tujuh tokoh diatas. pengalaman mereka termasuk banyak yang mengilhami rekan-rekan artis untuk mengikuti atau belajar pada pengalaman mereka. dan masih banyak artis-artis lainnya yang bertobat, untuk yang wanita mulai menggunakan kerudung dan yang pria mulai lebih religius. Semoga semakin kedepannya, akan banyak artis-artis yang berhijrah untuk lebih baik lagi.

peran entertainer dalam masyarakat cukup besar, tingkah polah dan gaya hidup mereka cukup diikuti dan dapat memberikan dampak yang cukup besar terhadap gaya hidup masyarakat yang mulai jauh dari nilai-nilai syariat Islam. Dan saya harap mari kita belajar dari pengalaman ketujuh artis ini, dulu tersesat dan yang sekarang berlomba-lomba mencari Selamat dan ridho Allah SWT.

Sumber Berita dan Gambar : www.google.com

1 komentar:

  1. subhanallah,,
    smoga kita bisa meneladani inspirasi dan perubahan mereka,,
    amin,,

    n_n

    BalasHapus

Mari Berkomentar. :))

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...