Tepat satu minggu yang lalu, tanggal 21 sampai 23 Juli 2017 saya ke Jember. Sudah lama sekali, terakhir kesana tahun 2015 karena acara Nikahan Saudara, dan gak sempat muter-muter atau bertemu kawan-kawan disana. Jember adalah salah satu Kota yang banyak menyimpan kenangan dan jasa dalam perjalanan hidup ini. Andai saja secara Geografis dekat dari Kampung Halaman, saya Ikhlas penempatan kerja disana. Haha ini keinginan semata-mata karena saya dan Jember punya ikatan yang hanya bisa dipahami sendiri. Baiklah tidak perlu banyak berintemezo, karena postingan ini akan panjang seperti biasanya dan banyak sekali foto-foto.
Tanggal 21 Juli 2017, saya berangkat naik Kereta Api Logawa dari Jombang setelah Sholat Jum'at. Perlu drama dan intrik ketika saya minta ijin pak bos buat pulang lebih awal, pastinya karena terikat jam kereta yang tidak bisa di tolerir. Pertama kali naik kereta api sejak peraturan baru. sangat excited sepanjang perjalanan. Saya memilih naik Kereta Api kelas Ekonomi, dan cukup puas dan kagum dengan perubahan kelas Ekonomi yang dulu pernah saya naiki. Semua gerbong sudah ber-AC, bersih tidak ada penumpang yang keleleran di tengah-tengah jalan, semua dapat tempat duduk dan tidak ada pedangan asongan seliweran. Salut dan kagum dengan PT. KAI yang sudah membuat kebijakan senyaman dan seramah ini untuk penumpang, jadi buat teman-teman yang ingin naik kereta dan ramah dikantong, gak usah khawatir, karena kelas Ekonomi pun sangat nyaman dan recomended. Kereta Logawa dari Jombang Berangkat jam. 13.45 WIB dan tiba di Jember jam 19.35 WIB. Sesampainya di Jember saya dijemput mbak kost yang namanya Mbak Anantya panggil saja mbak Tya yang juga berlibur ke Jember. sebenarnya kami berkonspirasi untuk bisa berlibur ke Jember, singkatnya Mbak Tya ingin menghabiskan masa cuti melahirkannya yang tinggal menghitung hari dengan pergi ke Jember dan kebetulan juga ada Reuni Akbar FISIP UNEJ dimana mbak Tya ini alumninya. Serba kebetulan jadilah dia mengajak saya untuk ke Jember juga, dan memang sudah sangat ingin bisa main ke Jember, hanya saja belum menemukan waktu yang tepat. Jadilah saya menyanggupinya, walaupun lumayan ketar ketir bisa apa tidak pas hari H. Alhamdulillah, Allah beri kemudahan dan akhirnya bisa ke Jember.
|
Stasiun Jember |
Mbak Tya dan keluarga kecilnya (Suami dan anak-anaknya) menginap di
Doho Homestay Jember tempatnya sangat nyaman dan cocok untuk liburan keluarga, selengkapnya bisa klik tautannya. Sedangkan saya versi backpaker yang modal numpang tidur dirumah saudara, ada saudara sepupu yang bekerja dan tinggal di Jember, nama sepupu saya, Fauzan dan istrinya Lela. Dirumahnya saya menumpang tidur, kebetulan adik-adiknya pun yang juga sepupu-sepupu saya datang untuk berlibur, adik-adik Fauzan yaitu Faisal, Etak dan Nana (untuk Etak kebetulan memang kuliah di Jember, jadi dia sedang mengurusi wisudanya). Jadilah ramai dirumahnya sekalian bertemu saudara-saudara.
Keesokan harinya, pagi jam 6 sudah bersiap untuk memulai perjalanan Silahturahmi ke orang-orang yang sudah direncanakan untuk dikunjungi. Sudah janjian juga dengan mbak Tya untuk bisa sarapan di warung langganan kita waktu kuliah dulu. Oia saya mengajak adik sepupu untuk menemani perjalanan seharian mengunjungi teman-teman. Alhamdulillah adik sepupu setuju, saya mengajak Nana. dengan iming-iming akan saya bawa dia ke Toko Buku. Dengan berbekal pinjam sepeda motor jadilah awal perjalanan kita. Saya janjian untuk bertemu mbak Tya di Doho, dan nantinya akan bawa mobil, kita cuman berempat, yaitu saya, Nana, mbak Tya dan bayinya Si Nara, sedangkan Suami mbak Tya (Mas Fahrur) dan anak sulung mereka (Kanya) tidak ikut, karena sarapan di Hotel. Tujuan pertama ke Warung lesehan Bu Vivi Jalan Jawa, pemilik warung nya biasa kita panggil bu Dora (ini istilah yang anak Kosan J-48 bikin karena bu Vivi punya potongan rambutnya mirip banget bu Dora). Warles bu Vivi letaknya tepat di depan kosan kita, Kosan J-48. Cuman kita berencana akan datang sore atau malam hari ke kosan untuk silahturahmi ke Bapak dan Ummi (Ortu kita dikosan J-48) Selanjutnya postingan tentang kunjungan ke Kosan J-48 setelah ini. Kita tidak lama disana, sambil sarapan kita sedikit bernostalgia dengan Bu Dora dan suaminya, saling menanyakan kabar. Karena acara Reuni Akbar mbak Tya jam 8, jadilah setelah sarapan di Bu Dora, kita kembali ke Doho Homestay, kita berpisah disana, mbak Tya dengan Agenda Reuni Akbarnya dan saya beserta Nana melanjutkan perjalanan silahturahmi ke teman-teman.
|
Foto diwarung Bu Dora ( Bu Vivi) bersama Suaminya |
Tujuan pertama kunjungan saya, yaitu rumah Faiq, Faiq ini sahabat sejak SMA, asli Jember dan kuliah juga di Unej, hanya saja jurusan yang kita tempuh berbeda. Faiq Jurusan Matematika FMIPA. Faiq ini sudah menikah dan punya satu anak. Tinggal di Jember dirumah mbahnya. Rumah yang dulu saat saya masih kuliah sering jadi tempat persinggahan atau sekedar perbaikan gizi. Iya bener, mbahnya Faiq ini orang yang sangat baik, belum boleh pulang kalau gak makan dulu, makannya makanan berat harus makan nasi, dan yang menyenangkan lagi, Kalau mbah punya hajatan saya pasti masuk list-nya untuk dikirimi rantang isi masakannya. Sekarang mbah kondisinya sakit, mohon doanya untuk kesembuhan mbah. Amin YRA. Sudah jadi ritual kalau kerumah Faiq gak boleh pulang sebelum makan. padahal tadi sudah sarapan. Salut sekali dengannya, sejak menikah Faiq jadi pandai memasak dan masakannya patut diacungi jempol, kata Nana "masakan mbak Faiq enak". Wah tambah sip saja kamu Iq, berhasil jadi ibu yang pintar masak, padahal dulu boro-boro masak. Faiq ini saat kuliah gak pernah masak, masuk ke dapur paling bagian kora-kora (Cuci Piring) sekarang jadi mahir memasak. Dirumah faiq, kita banyak share tentang bisnis yang mau dia rintis. Semoga sukses bisnisnya ya iq, Berkah dan lancar, laris manis tanjung kimpul. Semangat Iq, Allah bersama orang-orang yang maksimal dalam berdoa dan berikhtiar. (ini doa dan lecutan untuk saya juga). Ujian pasti berlalu. tetap semangat.
|
Bersama Faiq dan Husna putrinya |
Mendengar Persewaan Novel dan Komik yang dulu jadi jujukan saya dan teman-teman kosan pinjam novel dan komik akan tutup dan menjual murah semua Buku-buku dan komiknya. Akhirnya tujuan kedua saya putuskan untuk mengunjungi Persewaan Novel dan Komik, yang awalnya gak masuk dalam Daftar perjalanan ke Jember, jadi masuk daftar kunjungan. Nama tempat persewaan Novel dan Komiknya yaitu Persewaan TOP, rata-rata anak kuliahan di tahun 2000an tahu sepak terjang Persewaan TOP. Persewaan legendaris buat kita anak rantau yang butuh hiburan disaat bertumpuknya deadline kuliah. Akhirnya harus tergerus zaman yang serba teknologi dan berlabel kekinian. Anak-anak sekarang lebih sibuk survey cafe dan mall mana yang belum mereka kunjungi daripada hanya sekedar membaca buku. Ok, balik ke topik. Di TOP sudah banyak novel dan komik yang sold out, karena menurut cerita adik Sepupu. sudah seminggu lebih TOP menjual buku-bukunya. Jadilah komik-komik yang dulu saya baca dan incar tidak ada, sudah pada sold out. Tapi lumayan juga saya dapat beberap komik dengan harga murah. Nana lumayan banyak beli komik, maklumlah ya, remaja masih semangat-semangatnya ngikutin trend komik. Saya kalah, tapi setidaknya Nana senang saya bawa keliling dengan imbalan dia bisa dapat Komik murah.
Foto-foto di Persewaan Novel dan Komik TOP, Jember :
|
Tampak depan, letak Persewaan TOP di pinggir Jalan Jawa, sangat mudah diakses, tidak terlalu besar tapi isinya komplit. |
|
Dulu raknya penuh, ditengah sesak dengan rak yang penuh buku, jadi lumayan berkeringat kalau sudah ramai dan harus rela berhimpit-himpitan. |
|
Yang tersisa akan menjadi Cerita |
|
Yang Tersisa akan menjadi kenangan |
Perjalanan berikutnya, beberapa hari sebelum ke Jember, saya mencoba menghubungi teman-teman kuliah yang sekarang tinggal di Jember untuk janjian ketemuan. Dan dari beberapa teman hasilnya kita sepakat ketemu di Grand Cafe Jember Jalan Jawa. Dulu waktu saya kuliah tempat ini Toko Seluler yaitu Grand Seluler, dan sekarang direnovasi lantai bawah tetap jadi Counter Handphone dan dilantai atas disulap jadi Cafe. Jember sekarang berbeda jauh saat saya masih kuliah. Apalagi area dekat Kampus sudah menjamur Cafe-cafe. Di Grand Cafe saya bertemu dengan Sita, Agus (Sita dan Agus adalah salah satu pasangan teman kuliah yang akhirnya menjadi Suami Istri), Putri, Sarwenda dan Ana beserta dengan anak-anak mereka. Karena serba mendadak teman lainnya tidak bisa saya ajak ketemuan satu persatu, semoga ada waktu yang lebih panjang lagi bertemu kalian. Terima Kasih teman-teman telah meluangkan waktu bertemu, padahal kalian punya kesibukan masing-masing. Terima kasih telah berbagi semangat dan tertawa sejenak mengingat masa-masa yang lalu.
|
Ki-ka : Agus, Anak Agus dan Sita, Sita, Anak Putri, Putri, Anak Putri (Pangku), Sarwenda, Anak Wenda, Ana, Anak Ana, Saya |
Waktu sudah tengah hari, Alhamdulillah cuaca Jember bersahabat sekali, Allah memudahkan niat silahturahmi saya untuk mengunjungi teman-teman. Selanjutnya perjalanan berikutnya, ke Pasar Tanjung. Pasar Tradisional terbesar di Jember (semoga saya gak salah) Mau belanja? Tidak, saya mau mengunjungi sahabat saat kuliah, namanya Nadya dia salah satu mahasiswi pintar di angkatan saya, Akuntansi 2005. Nadya juga salah satu mahasiswi kesayangan dosen, sering diajak proyek dosen. bicaranya cepat, tegas tapi berisi. Nadya saat ini jadi pengusaha Buku, dia dan sauadaranya meneruskan usaha Ayahnya. Berjualan buku dan kitab di pasar Tanjung. Nama toko bukunya Toko Buku dan Kitab "Sarana Ilmu" buat teman-teman yang cari buku dan kitab bisa mengunjungi tokonya. Saat saya mengunjunginya, Tokonya lagi ramai pembeli, kata Nadya sekarang musim santri balik ke pondok jadi pada borong buku dan kitab. Dan saya salut dengan Nadya, Nadya bisa sangat cekatan dan mau berpanas-panasan seharian didalam pasar melayani pembeli dengan baik. Semoga toko mu selalu dilimpahkan keberkahan dan kelancaran. Amin YRA. Waktu menunjukkan jam 2 siang lewat. gak terasa. sudah banyak yang dikunjungi. Cuman sebentar bertemu Nadya, karena memang tidak memungkinkan untuk kita bisa berbincang banyak ditengah banyaknya Pembeli yang berdatangan. Semoga ada waktu lebih lama lagi kita ngobrol. Sehat selalu Nadya.
|
Kalau yang mau cari Buku dan Kitab, bisa langsung ke toko Sarana Ilmu, pasti lengkap dan berkualitas, Recomended |
|
Foto ditengah-tengah ramainya pembeli. |
Waktu yang berputar tidak menyurutkan semangat saya untuk bertemu dengan teman berikutnya. Capek keliling tidak terasa, terbayarkan bertemu teman-teman yang luar biasa. Selanjutnya saya mengunjungi Ellys, Ellys ini juga banyak sekali berjasa saat saya jadi Mahasiswi. Ellys juga salah satu Mahasiswi pintar di Angkatan. Dan memang dari sejak kuliah dia sudah punya sifat keibuan, walaupun sama-sama anak rantau, dia rajin memasak dan dia juga sering mengirimi saya masakannya. Untuk seukuran anak mahasiswa, masakan dia sudah tergolong tingkat mahir. Mantaplah kalau urusan makanan. Sebenarnya Ellys sudah janji mau datang bersama teman-teman lainnya di Grand Cafe, tapi karena anak bungsunya sakit Flu Singapura (Kapan kamu main ke Singapura Fadil - Anak Ellys ?). Jadi gak ikut kumpul. Kerumah Ellys juga tidak direncanakan, karena memang waktu yang terbatas. Allah Maha Baik, masih memberi kesempatan untuk bisa main kerumah Ellys. Ellys ini menikah dengan mas Zaim (kakak angkatan Akuntansi 2004). Pertama kali main kerumah Ellys. Bertukar kisah dan berbagi semangat, lebih banyak Ellys yang menyemangati saya dan memberikan motivasi hidup. Terima kasih Ellys, jadilah selalu teman yang saling mendukung. Terima kasih sudah mau menerima kehadiran saya yang super duper sesaat. Semoga waktu yang singkat ini menjadi Ladang amal kita. Amin YRA
|
dari dulu kalau foto sama Ellys, harus bolak balik. Emak satu ini selalu gak puas dengan hasil fotonya. Haha Padahal wajahnya dari dulu Default kayak gitu. :D |
Sepulangnya dari rumah Ellys, saya pulang dulu kerumah Fauzan untuk bersih-bersih dan melanjutkan perjalanan berikutnya. Karena mbak Tya mengabari kalau kita janjian ketemuan Ba'da Maghrib, jadilah waktu yang ada saya pakai untuk leyeh-leyeh (Istirahat) sebentar.
Ba'da Maghrib sesuai janjian kita, saya diantar Etak ke Doho Homestay, oia letak Rumah Fauzan dan Doho sangat dekat. masih satu area. Etak cuman ngantar saja, dan nanti janji mau dijemput kalau urusannya sudah selesai. Di Doho Sudah ada mbak Ginar, mbak Ginar ini mbak kost juga. Dia dan Adiknya Gilang (alm) salah satu penghuni kosan J-48. Awalnya kita juga ngajak mbak Novi (mbak Kost) untuk ikutan, cuman mbak Novi gak bisa karena dia ada di Malang, adiknya menikah. Mbak Ginar dan Mbak Novi menetap di Jember, mengikuti suami-suami mereka. Punya rumah di Jember dan jadilah mereka penduduk Jember.
Waktu yang singkat, akhirnya setelah berkumpul semua, kita memutuskan akan bersilahturahmi ke kosan kita, kosan J-48. mengunjungi Keluarga Pak Muhammad (Bapak pemilik kost J-48) dan melihat perubahan apa dikosan kita. Mbak Tya mengajak serta keluarganya, sedangkan mbak Ginar mengajak Quin anak semata wayangnya. Jadilah kami ber tujuh naik mobil mbak Tya meluncur ke kosan.
Bapak, Umi dan Aab (ini anak semata wayang Bapak dan Umi) menerima kehadiran rombongan kami dengan tangan terbuka, kita berbincang sangat akrab. dan pastinya menceritakan keadaan kami masing-masing, menanyakan kabar penghuni kosan yang lain. Semua larut dengan nostalgia yang tak berkesudahan, rasanya kurang lama menceritakan kejadian-kejadian konyol masa lalu. Oia Aab anak Bapak dan Ummi nama lengkapnya Abdullah. Dulu waktu saya dan mbak-mbak ngekost, Aab ini masih sangat kecil mungkin usia kisaran 3-4 tahun. Jadi waktu kita kesana dan heboh sendiri melihat perubahan dia yang drastis dan makin besar, Dia cuman Senyum-senyum kebingungan. Ketika ditanya dia lupa siapa kita. mungkin dipikiran Aab "Ini Siapa Ibu-ibu koq pada heboh main kesini rame-rame", Haha. Dia lupa tampang pembullynya, Bully disini bukan dengan kekerasan, kita suka banget godain Aab, karena Aab kecil dulu lucu, walau begitu kita semua sayang Aab. Dan sesuai request mbak-mbak lainnya yang gak bisa datang, Mereka request fotonya Aab terbaru. jadilah Aab selebriti dadakan karena permintaan foto dari kita. Bapak dan Umi juga tak luput dari permintaan foto-foto kita. Setelahnya kita minta ijin bapak dan Umi untuk bisa masuk kekosan. Kita penasaran seperti apa penampakan terbarunya. Di Grup Whatsapp juga rame menunggu liputan kita main-main kekosan. Jadilah napak tilas kita ke kosan, sudah sangat banyak perubahannya. dari yang dulunya cuman 10 kamar sekarang sudah 20 lebih kamar. Kamarnya pun lantai dua. Benar-benar berubah. Hanya kamar-kamar yang dulu masih sama bentuknya. kamar-kamar itulah saksi kisah-kisah kita, banyak kisah disini. Dari sedih maupun bahagia semua ada. dan Yang bikin terharu, ada beberapa barang peninggalan kita masih eksis nangkring dikosan. Ada yang masih dilanjutkan pemakaiannya dan ada juga yang masuk sudut penyimpanan. Puas foto-foto, kita pamitan dengan Bapak, Umi dan Aab. Semoga kelak masih diberi kesempatan untuk bisa mengunjungi kosan ini lagi, dan pastinya bersama-sama mbak-mbak dan penghuni kosan lainnya. reunian kosan di kosan J-48. Sehat selalu Bapak dan Umi, dan sukses sekolahnya untuk Aab, adik kecil kita.
Foto-foto Di Kosan J-48, yang berlokasi di Jl. Jawa Raya No. 48 Jember
|
Ortu dikosan kita, Aab memanggilnya Umi dan Abi, kita memanggil mereka Bapak dan Umi |
|
Foto Keluarga J-48, semoga pertemuan berikutnya bisa lebih banyak lagi yang datang. Beramai-ramai akan lebih seru. Aab sudah tinggi. hampir menyamai mbak-mbaknya |
|
Ini Bagian kosan yang asli saat kita masih jadi penghuni kosan. Kamar-kamar lawas dan masih terawat. Masih sama seperti pertama kali kita tinggal disini |
|
Ini bagian bangunan baru, dibawah tangga ada dapur mini. Kosan J-48 sudah bertingkat. Tempat Jemuran sekarang sudah jadi Kamar-kamar |
|
Ini juga bagian bangunan baru, dulu disebelah sini adalah tempat ruang TV dan Garasi kecil untuk kita naruh motor-motor |
|
Sumur Legenda, masih dipertahankan. walaupun sekarang sudah dipasang Pompa air. dulu tempat eksis kita mencuci, mencuci baju dan piring, disebelahnya ada dapur dan sekarang sudah disulap jadi kamar. Sumur ini berjasa kalau lagi musim kemarau. Anak kosan J-48 kurang greget kalau belum pernah nimba air dan ngangkat air bolak balik untuk ngisi bak kamar mandi masing-masing. Lumayan gak perlu ke tempat gym buat olahraga. haha |
|
Salah satu peninggalan kita yang masih tersimpan, sayangnya setelah saya lulus tidak dilanjutkan adik-adik setelahnya. |
|
Foto dengan Aab, dia mendadak eksis dengan kedatangan kita. jadi incaran foto emak-emak Alay dimasanya. :D |
|
Gerbang depan masuk ke kosan. Ki-ka : Mbak Ginar, Mbak Tya, dan saya |
Note:
Foto-foto dikosan terkesan gelap karena kita datang berkunjung di Malam hari, semoga suatu saat bisa memotretnya dengan lebih maksimal, Hasil foto kolaborasi dengan Mbak Tya dan mbak Ginar, plus Mas Fahrur sebagai fotografer dadakan.
Sepulangnya dari Kosan, kita muter-muter cari makan. dan karena waktu sudah malam dan melihat kondisi anak-anak yang sudah kecapean. Akhirnya kita memutuskan balik ke Homestay. Berbicang sebentar dan berpamitan. sekalian saya pamit dengan mbak-mbak karena kereta balik ke Jombang pagi hari, jadi saya gak bisa kumpul-kumpul lagi untuk keesokan harinya. Mbak Tya juga pulang pagi. Jadilah kita berpamitan, dan sepakat semoga bisa kumpul lagi dengan personil lebih banyak. Rencananya tahun depan, semoga tidak ada kendala.
|
Foto-foto dan setelahnya pamitan. Semoga bisa bertemu lagi dengan personil yang lebih lengkap. |
|
Ke Jember belum afdol kalau gak bawa oleh-oleh kekinian dari zaman dahulu sampai sekarang. Prol Tape, prol Tape merk Purnama Jati ownernya adalah Teman Kuliah di Akuntansi Unej 2005. Namanya Ari Mukti. Jadi buat teman-teman yang nyari oleh-oleh kekinian dari Jember. jangan lupa beli Prol Tape Purnama Jati. Recomended. Rasanya pas dan mantab. dan masih banyak varian rasa dan produk-produk Purnama Jati. Kalau ke Jember ingat Purnama Jati. |
Kereta balik ke Jombang naik Kereta Api Sri Tanjung jam 09.13 WIB dan tiba di Jombang jam 14.53 WIB. Dengan diantar Etak ke stasiun, saya balik ke Jombang. Perjalanan yang singkat ini, walau yang efektif cuman seharian saja, cukup menambah semangat baru untuk bekerja keesokan harinya. berlibur itu tak melulu selalu harus ketempat wisata, mengunjungi Keluarga, sahabat dan kerabat adalah liburan yang mengesankan.
Disebutkan dalam Shahîh al-Bukhâri dan Shahîh Muslim, dari Abu Ayyûb al-Anshârî:
أَنَّ رَجُلًا قَالَ : يا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي بِمَا يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ وَيُبَاعِدُنِي مِنَ النَّارِ فَقَالَ النَّبِيُّ : لَقَدْ وُفِّقَ أَوْ قَالَ لَقَدْ هُدِيَ كَيْفَ قُلْتَ ؟ فَأَعَادَ الرَّجُلُ فَقَالَ النَّبِيُّ : تَعْبُدُ اللَّهَ لَا تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمُ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ وَتَصِلُ ذَا رَحِمِكَ فَلَمَّا أَدْبَرَ قَالَ النَّبِيُّ : إِنْ تَمَسَّكَ بِمَا أَمَرْتُ بِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Bahwasanya ada seseorang berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku tentang sesuatu yang bisa memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkanku dari neraka,” maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh dia telah diberi taufik,” atau “Sungguh telah diberi hidayah, apa tadi yang engkau katakan?” Lalu orang itupun mengulangi perkataannya. Setelah itu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu pun, menegakkan shalat, membayar zakat, dan engkau menyambung silaturahmi”. Setelah orang itu pergi, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika dia melaksanakan apa yang aku perintahkan tadi, pastilah dia masuk surga”.
Silaturahmi juga merupakan faktor yang dapat menjadi penyebab umur panjang dan banyak rizki. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barang siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi”. [Muttafaqun ‘alaihi].
Hanya sehari, tapi panjang postingannya. Postingannya sudah bolak balik diedit untuk mengurangi postingan agar tidak terlalu panjang, apa daya ini sudah maksimal. Semoga yang membaca tidak bosan ya. Semua tulisan diblog ini saya tulis dengan tujuan jika suatu saat rindu bisa saya baca kembali. Bagaimana dengan teman-teman, sudahkah bersilahturahmi dengan Keluarga, Sahabat dan Kerabat?
Note :
Terima kasih untuk Nana, yang sudah rela dan Ikhlas diajak mbaknya muter-muter dan jadi Photografer dadakan. Mbak baru nyadar kalau kita gak sempat berfoto berdua. Haha
Ciinntaaaa sama tulisanmuuu... Hahahaha kangeenn deh ahh, ntar kita jalan2 lagi ya ciinn... ❤❤
BalasHapusTerima Kasih bun, dirimu salah satu yang setia mensupport. rajin komen jadi nambah semangat Nulis. Siap ditunggu trip selanjutnya.
HapusAriiiiiiin... Kok baca ini jadi merinding diskoooo yaaaaa... Tapi setuju bgt sama "idol" saya mbak tya,tulisanmu bagus cetar membahana...
BalasHapusCcciiieee yang Fansnya beratnya mbk Tya. Terima Kasih Lys sudah komen. Merinding disko? ajojing.. donk.. Hahaha
Hapus