setiap manusia pasti punya cita-cita, impian dan harapan. Cita-cita, impian dan harapan itu pasti selalu yang baek-baek, jarang atau mungkin gak ada orang yang punya cita-cita, impian dan harapan yang buruk. seburuk-buruknya sekalipun dia pasti punya cita-cita. yup cita-cita tak jauh berbeda dengan kebayakan orang laennya. aku pun memiliki cita-cita gak mau kalah ma Susan (hMm, jadi ingat ma Boneka Susan). kalau boleh dikata aku lah sang pemimpi.hohohoho
Cita-citaku dari masa ke masa, selalu berubah-ubah seiring dengan bertambahnya usia, seiring dengan asupan ilmu dan info yang ku peroleh berubahlah cita-citaku. Dan semua cita-citaku ini kalo diamati satu-satu koq gak ada yang nyerempet-nyerempet mirip. Oke lah kalo begitu akan ku ceritakan cita-citaku dari masa ke masa.
- Masa ketika masih TK
Jangan aneh anak TK zaman sekarang belum punya cita-cita. anak TK sekarang pada canggih-canggih. apa aku yang terlampau kuno ya??hmm... baeklah kita kembali denagn cita-citaku. pas TK aku punya cita-cita jadi Polisi Wanita a.k.a POLWAN. Wuih keren ya, standar banget tu cita-cita. namanya juga anak-anak yang masih TK, kalo gak jadi dokter, jadi presiden, jadi guru ya jadi polisi. jarang ada tu anak-anak TK yang bercita-cita penegn jadi diplomat, akuntan, banker atau segudang profesi yang hanya bisa terpikirkan oleh orang dewasa. kenapa dulu pas TK pengen jadi polisi, karena eh karena dipikiranku saat itu jadi polisi tu keren. kalo ditanya pasnya berapa ya gak tau lah pokoknya keren (yee maksa bener dah!!!!huahahahaha)
- Masa duduk di bangku SD
waktu SD masih ada sisa-sisa cita-cita pas masih TK. Tapi gak berlangsung lama, gara-gara nonton si Doel anak sekolahan pengen jadi Tukang insinyur. Padahal gak ngerti jadi insinyur itu kudu ngapain aja. tak berselang lama masih zaman SD, aku berubah pikiran jadi astronot. kalo ditanya kenapa eh kenapa. alasannya kalo jadi astronot itu hebat. bisa jalan-jalan sampe ke bulan. hanya orang hebat saja yang bisa sampe ke bulan. tapi cita-cita jadi insinyur itu masih terpatri di sanubari. jadi waktu SD cita-citaku ada dua jadi insinyur dan astronot.
- Masa duduk di bangku SMP
Di SMP cita-citaku berubah lagi, tapi masih masuk dalam dunia ke insinyuran. Cuma bedanya. Zaman SD penegn jadi insinyur gak ada spesifikasinya. Anak SD kan belum paham bener apa tu yang namanya spesialisasi. Nah pas di SMP ne mulai terarah, pengennya jadi insinyur pertanian. Intinya pengen jadi petani yang berilmu getoh. Kenapa kepikiran penegn jadi insinyur pertanian ne bukan gara-gara maen Farmville di fesbuk. Zaman itu mana ada FB. Internet aja jadi barang mahal ditempatku kala itu. Hmm atau mang mahal ya?? Kan zaman aku SMP internet belum diGandrungi dan digilai macam sekarang ini. Oia kan belum tak certain kenapa pengen jadi insinyur pertanian. Sebab musababnya, dulu dirumah mbah (sebutan untuk kakek/nenek) sering nanem tanamen macam sayur mayur dan buah-buahan. Saking demennya sampe sayur yang mau dimasak, ku ambil sedikit demi sedikit untuk q tanam di halaman, ne tanpa sepengetahuan ebok (sebutan untuk ibu) waktu itu. Ya namanya sayuran buat dimasak, kalo ditanem lagi gak numbuh2lah.hehehehe. karna itu kenapa ngebet banget pengen jadi insinyur pertanian. Kalo jadi ne kuliahnya di IPB.hohohoho..sayangnya gak keturutan.
- Masa duduk di Bangku SMA
Wuih masa yang penuh polemik dan dilematik. Maklumlah jiwa kawula muda yang berkobar-kobar macam obor di olimpiade. Cita-citaku waktu SMA ne cukup tidak konsisten, kayak bunglon suka berubah-ubah. Faktor informasi dan teman juga sih. Pas kelas satu, pengen banget masuk psikologi, coz seringnya dicurhati dan pemeberi solusi yang cukup ampuh. Jadilah cita-cita tu termimpikan penegn jadi psikolog. Waktu duduk di bangku kelas dua berubah lagi, pengen jadi insinyur lagi. Tapi waktu itu udah mulai spesifik penegn masuk teknik mesin atau elektro.huahahaha…cowok banget ya, tapi saya suka.mantablah pokoknya. Pengen bisa benerin motor sendiri, males banget ngeliat anak cowok yang sok2an dengan motor modifnya jadi ngiri gtu de. Pas kelas tiga itu cita-cita berubah lgi, ne factor orang tua dan guru BP/BK. Ortu gak ngijinin kalo aku ngambil teknik mesin, kata mereka. Kamu mau jadi apa kalo masuk mesin, kamu ne cewek pilihlah jurusan yang layak. Gitu kira-kira omongan mereka. Ya udah, dengan berfikir jauh dan sangat jauh hasilnya ku temukan teknik industry, yup jurusan yang masih berbau teknik dan itu masih layak untuk cewek.hehehehehe. cita-citaku kala itu ada dua, selain teknik industri atas saran orang tua, aku ingin jadi seorang akuntan.(ini dia yang akhirnya kumasuki untuk menuntut ilmu).
- Masa kuliah
Ternyata tak semudah yang ku bayangkan. Yang ku kira pelajaran akuntansi itu sipirili ternyata eh ternyata busyet dah susyehnya minta maap (bosen pake minta ampun). Akuntansi benar-benar menguras jiwa dan ragaku. Sempet kurus tapi tetep aja balik endut.hihihihi. oia sebenarnya akuntansi bukan murni cita-citaku, seperti ku bilang tadi saran ortu. Walhasil di semester2 awal nilainya gak bagus-bagus banget sih (tolong ne jangan ditiru). Cita-cita pengen masuk diteknik ne sering mengalahkan segalanya. Seirng berjalannya waktu mulai banyak info dan asupan gizi. Cita-citanya jadi nambah lagi penen jadi photographer, kecintaan dengan photografi walaupun Cuma amatiran semakin menjadi-jadi lebih-lebih setelah lulus dari kuliah tapi belum pegang ijasah.hehehe
- Masa setelah kuliah
Masa setelah kuliah, cita-cita masih saja pengen jadi photographer, dan ini cita-citaku kelak. Seandainya nanti aku punya uang yang cukup, barang yang akan ku beli adalah sebuah kamera yang bener-bener untuk photographer profesional. Cita-cita yang datangnya dari hobby dan akan ku tekuni kelak.
Cita-cita manusia selalu super. Tapi janganlah menyerah dan putus asa jika cita-cita yang pernah kita bayangkan itu tidak terlaksana.Tetaplah bermimpi, karena dengan mimpi kita bisa menaklukkan dunia..dan ku harap, cita-citaku ini inspirasiku untuk terus bangkit dan meraihnya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari Berkomentar. :))