Entah kenapa pengen banget nulis tentang wanita. Mungkin karena saya terlahir sebagai seorang perempuan alias wanita. Thank for my mom. I luv u.
Bahas tentang wanita nggak ada habisnya. Wanita penuh misteri dalam tabir keindahan yang membuaikan. Ada banyak sisi yang mampu ungkapkan wanita. Mulai dari hal-hal yang simple hingga yang rumit. Oh wanita begitu indah terbalur dalam sebuah misteri. Wanita dalam dua sisi yang berbeda.
- Wanita antara mencintai dan dicintai.
- Wanita antara melindungi dan dilindungi.
- Wanita antara memimpin dan dipimpin.
- Wanita antara tegar dan rapuh.
- Wanita antara yang kuat dan yang lemah.
- Wanita antara kerlingan mata dan tunduknya pandangan.
An-Nur 31:
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
- Wanita antara kain kerudung dan tanktop.
- Wanita antara madu dan racun.
- Wanita antara surga dan neraka
Membahas tentang wanita tak pernah ada habisnya. Begitu luas dan begitu nyata. Mengulik hati wanita yang penuh dengan beragam warna-warninya. Masih banyak hal yang belum terungkap dari sisi-wanita. Ada hal-hal yang memang tidak perlu diungkap dari sisi wanita. Biarlah wanita itu menjadi sebuah misteri untuk dirinya sendiri. Saya menulis ini karena dedikasi saya terhadap para wanita sangat besar. Saya seorang wanita, saya punya ibu yang sangat luar bisa hebatnya, saya punya adik yang juga perempuan, saya punya saudari-saudari yang amat saya sayangi , sahabat dan teman perempuan yang sangat hebat. Tokoh-tokoh wanita yang sangat menginspirasi saya Khodijah ra, Aisyah ra, Asma Binti Abu Bakar, dan dari Indonesia RA Kartini dan semua wanita-wanita yang ada di muka bumi ini.
Mengulik seputar RA Kartini saya menemukan fakta tentang Makna isi Surat Kartini:
“Kartini menemukan Al-Baqarah ayat 257 bahwa ALLAH-lah yang telah membimbing orang-orang beriman dari gelap kepada cahaya (Minazh-Zhulumaati ilan Nuur).
Rupanya, Kartini merasakan sendiri proses perubahan dirinya, dari kegelisahan dan pemikiran tak-berketentuan kepada pemikiran hidayah
Dalam surat-suratnya kemudian, Kartini banyak sekali mengulang-ulang kalimat “Dari Gelap Kepada Cahaya” ini.
Sayangnya, istilah “Dari Gelap Kepada Cahaya”
yang dalam Bahasa Belanda adalah “Door Duisternis Tot Licht”
menjadi kehilangan maknanya setelah diterjemahkan oleh Armijn
Pane dengan istilah “Habis Gelap Terbitlah Terang”).”
Pergeseran makna ini membuat banyak persepsi yang salah dalam memaknai emansipasi wanita. Jika RA Kartini ini masih ada mungkin beliau akan menangis sedih melihat fenomena yang terjadi dengan wanita Indonesia sekarang. Tragis dan patut dikasihani. Cobalah kita sedikit menggunakan otak kita dengan baik. Terlahir sebagai wanita itu anugerah terindah, karena wanita itu penuh dengan keindahan. Suatu bukti, ketika saya membacanya, saya tersanjung. Sederhana, jika diresapi lebih dalam lagi mengandung makna yang indah.
“Wanita…
Bukan diciptakan dari tulang kepala untuk dijunjung.
Bukan pula diciptakan dari tulang kaki untuk diinjak-injak.
Tapi…
Wanita…
Diciptakan dari tulang rusuk laki-laki..
Yang dekat denga lengan untuk dilindungi.
Dan dekat dengan hati untuk dicintai.”.
Bukan diciptakan dari tulang kepala untuk dijunjung.
Bukan pula diciptakan dari tulang kaki untuk diinjak-injak.
Tapi…
Wanita…
Diciptakan dari tulang rusuk laki-laki..
Yang dekat denga lengan untuk dilindungi.
Dan dekat dengan hati untuk dicintai.”.
Berbagi cerita berbagi kisah, hanya sebuah goresan sederhana dari manusia biasa. Wanita itu saya, wanita itu ada. Ketika titik-titik bertemu akan muncul garis dan garis bertemu akan muncul sketsa. Sketsa wanita sebuah keindahan yang nyaris tak pernah habis terungkap. Berusaha jadi wanita sejati, berusaha jadi wanita yang utuh dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Wanita itu ada, wanita itu nyata. Percaya tidak percaya wanita ada dalam dua sisi keping mata uang, pro dan kontra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari Berkomentar. :))